SATU. Dari LDR kita belajar untuk bersabar. Hey, ayolah. Siapa yang saat sayang-sayangnya sama gebetan, ternyata ga bisa ketemuan karena jarak yang memisahkan? Biasanya individu jenis ini selalu merasa demam rindu...ahay asal ga jadi bucin, ajha.
Ya, rindu itu lumrah. Terlebih bila rindu itu dapat dieksplorasi jadi karya sastra. Menghasilkan doku, siapa yang tak mau?
Rindu pun mampu membawa sebagian dari kita menjadi lebih religius. Berdoa buat dia yang jauh di sana, buat kesehatannya, buat masa depannya, buat hubungannya dengan kita.Â
Keinginan untuk bertatap muka terkadang harus terhalang dikarenakan sebab eksternal, seperti oeang yang belum mencukupi, masa pandemi, atau sedang dalam lemah tubuh, atau sebab lainnya. Semua faktor inilah yang merupakan tantangan tersendiri bagi kita yang (ingin) menjalani LDR.
Sabar yha, mas bro, mbak sist...
DUA. Mendewasakan kita akan arti cinta dan sayang. Terkadang kita seringkali tertipu dengan rasa ingin untuk selalu berdua, apalagi yang sedang mabuk kepayang. Rasanya tiap hari harus ada dia, dia, dia.Â
Seorang Guru pernah berkata, bahwa cinta bukan hanya hadir dalam kebersamaan. Cinta pun hadir saat kehadiran orang yang kita cintai tidak nyata dalam durasi atau frekuensi tinggi. Namun sebenarnya, kehadiran hanyalah bagian dari cinta.Â
Bila kita hanya menginginkan kehadiran gebetan, bukankah kita hanya terjebak dalam romansa kehadiran, momentum kehadirannya, bukan menghargai cinta dan pribadinya secara utuh?Â
Pasangan LDR akan lebih menghargai waktu, menghargai perasaan satu dengan yang lain. Menghargai kebersamaan, dan biasanya dalam hubungan LDR yang sehat, kedua pribadi justru akan semakin mengurangi pertengkaran selama menjalin hubungan.Â
TIGA. Belajar tekun menjalani hubungan. Iya. Jangan dikata dalam sebuah ikatan hubungan tidak akan menjumpai rasa jenuh. Rasa ini bagi sebagian orang seringkali dihindari. Tanpa disadari, bahwa sebetulnya rasa bosan ini adalah bagian yang melengkapi diri kita sebagai seorang manusia.Â
Rasa bosan ini seringkali dijumpai apabila kita tidak merasakan naik-turun, pasang-surut sebuah hubungan.Â