Penting untuk diketahui bahwa memberikan informasi tepat tentang budaya bangsa kepada generasi muda adalah senjata untuk meningkatkan nasionalisme diantara anak-anak Indonesia.
Pelestarian budaya inilah yang menggugah niat dan tekad Pemerintah Kota Surakarta menggagas masa depan budaya bangsa di negri sendiri.
Tatanan dan warisan leluhur begitu melimpah untuk digali sebagai aset negara, aset bangsa yang tak seharusnya tertindih oleh kepentingan hiburan instan yang marak di kalangan anak muda milenial.
Patutlah bagi anak-anak pewaris negri ini untuk menjaga dan merawat budaya yang luhur sebagai peninggalan para pendahulu.Â
Bahkan agak miris jika kita mengingat beberapa kasus yang telah lalu, dimana keelokan budaya negri ini diakui oleh negara lain. Alangkah menyedihkan.
Lebih ironis lagi, dikala begitu banyak warga manca yang rindu belajar budaya Indonesia, namun anak bangsa sendiri malah meninggalkannya lapuk dimakan masa.
Dalih kemajuan teknologi membuat kaum muda terlena dengan kecantikan produk luar yang seharusnya hanya merupakan makanan ringan bagi jiwa anak bangsa.
Bukan ingin mengecilkan pentingnya menata diri untuk maju, atau perlunya sikap dinamis untuk menghadapi era kemajuan jaman. Itu hal yang penting.
Namun seharusnya, kemajuan teknologi adalah sarana atau kendaraan bagi terciptanya integritas luhur kita, bangsa Indonesia di hadapan negara lain di dunia.Â
Hal yang sangat esensial inilah yang kemudian membawa Pemerintah Kota Surakarta merumuskan sebuah proposal untuk diajukan kepada UNESCO sebagai Kota Kreatif di Bidang Seni dan Pertunjukan. Festival Kirab Budaya Surakarta adalah salah satu program unggulan yang disampaikan kepada UNESCO untuk dipresentasikan.
Ditemui disela pertunjukan Pawai Kirab Budaya Kelurahan Sriwedari, Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surakarta sudah menyampaikan proposal dan keperluan administratifnya ke UNESCO di bulan Juni 2019 yang lalu.Â