Literasi Bukan Hanya Baca Tulis
Kualitas pendidikan didukung oleh berbagai hal salah satunya adalah peningkatan kualitas literasi dalam kegiatan pembelajaran.
Banyak yang memaknai sempit dari arti literasi itu sendiri yaitu hanya sekedar kemampuan baca dan tulis.
Menurut penulis definisi dari literasi adalah optimalkan pancaindera dan tuangkan dalam sebuah karya dan arti karya ini bisa satu dimensi, dua dimensi atau tiga dimensi.
Pernah suatu kali penulis mengajar di dalam kelas, dengan menyediakan satu bangku di depan, dan seorang murid dipersilahkan untuk duduk di depan dan bercerita dengan kisah perjalanannya di sekolah, salah satu muridnya yang bernama Banna menceritakan perjalanannya ke sekolah, dari waktu yang ditempuh, alat transportasi yang digunakan, apa saja yang dibawa , hingga tanaman dan hewan yang ditemui saat diperjalanan, karena kebetulan rumah Banna tidak begitu jauh , dengan siapa dia diantar, wah pada prinsipnya kalau cerita Banna dituliskan bisa lebih dari satu halaman.
Kemudian penulis mempersilahkan Aisyah  untuk menceritakan kisah perjalanannya ke sekolah seperti yang dikisahkan Banna , tapi yang ditemukan penulis agak berbeda,Aisyah menceritakan melalui gambar, disitu diceritakan perjalanannya ke sekolah dengan diantar sang ayah menggunakan motor, dan sebelum ke sekolah , Aisyah sempat membeli bekal makanan di suatu toko kue langganannya dan memilih beberapa potong kue serta satu kotak  susu ukuran sedang dengan rasa strawberry kesukaannya, hingga diapun berkisah tentang pertemuannya dengan salah satu sahabatnya di toko kue tersebut, dan tak lupa menceritakan hal yang paling berkesan di perjalanannya bersama sang ayah, yang selalu menyempatkan diri untuk mengantarnya ke sekolah.
Kisah lainnya di bangku bercerita itu, ada satu anak bernama Raya, dia menceritakan kisahnya sebelum berangkat ke sekolah dia memperagakan apa yang dilakukan dengan ketika akan pergi ke sekolah, antara lain dari mandi sendiri, menyikat gigi, memilih pakaiannya, sarapan hingga membantu ibu merapikan tempat tidur dan kamarnya sebelum ke sekolah dengan bersepeda. Dan ini diceritakan Raya dengan memperagakan beberapa gerakan berdasarkan ceritanya.Â
Aktifitas yang penulis lakukan adalah untuk anak-anak yang masih di kelas rendah, jadi jangan takut untuk berdialog dengan anak-anak di jenjang kelas rendah, pasti akan anda dapatkan hal-hal di luar prediksi kita.
Hmm, dari pengalaman ini penulispun berpikir anak-anak bisa kita latih kemampuannya untuk melakukan literasi sesuai leveling atau usia dan gaya belajarnya, bagi orang tua dan guru metodenya bisa bermacam macam sesuai dengan bakat dan minatnya. Kita sebagai orang dewasa membuat beberapa pertanyaan pemantik hingga anak bisa mengamati situasi terdekatnya dan menuangkan ceritanya berdasarkan pemahaman yang mereka.