GELOMBANG HANTU BONO
Ketika membaca berita dan melihat video ini kemudian ada tulisan gelombang hantu, penulis langsung berpikir bahwa gelombang itu tiba-tiba muncu
l tanpa bisa kita perhitungkan layaknya seperti hantu.
Gelombang Hantu ini sering dijadikan berita di suatu wilayah di Sumatera yaitu Gelombang hantu bono.
Bono merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh gelombang pasang surut yang bertemu dengan arus Sungai Kampar. Kondisi muara yang berbentuk 'V' memungkinkan pertemuan kedua macam arus tersebut, yaitu arus pasang dan arus sungai dari hulu, membangkitkan terbentuknya Bono.
Gelombang hantu bono diakibatkan benturan tiga arus air yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan, dan aliran air Sungai Kampar. Akibat benturan ini, gelombang air di muara sungai Kampar bisa mencapai ketinggian 4-5 meter dengan ditandai sebelumnya dengan suara gemuruh yang hebat.
Mengutip situs Indonesia.go, Sabtu (21/11/2020) gelombang hantu bono di Sungai Kampar dikatakan besar karena bisa mencapai ketinggian 4-5 meter dan bergerak dari muara di Desa Pulau Muda menuju Desa Teluk Meranti dan Tanjung Mentangor.
Jarak yang ditempuh bono ini adalah sejauh 50-60 km menyisir sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam. Semakin menjauh dari muara, maka tinggi gelombangnya akan semakin mengecil tak lebih dari 70 cm hingga 1 meter.
Tak jarang gelombang hantu Bono sering dikaitkan dengan hal-hal mistis bahkan pernah ada satu kejadian dimana salah satu saudagar sudah diperingatkan penduduk akan keganasan gelombang ini tapi dia tak percaya akhirnya kapalnya tergulung ombak dan jasadnya dikuburkan di wilayah tersebut.
Ada lagi mitos gelombang hantu bono identik dengan perwujudan tujuh hantu dan tertuang dalam kisah Sentadu Gunung Laut yang merupakan cerita masyarakat Melayu lama, gelombang  hantu bono sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Sungai Kampar. Wujudnya dari Tujuh hantu itu dalam bentuk tujuh jenis gulungan gelombang mulai dari gulungan gelombang terbesar di bagian depan diikuti enam gulungan gelombang di belakangnya dengan tinggi gelombang  lebih kecil. Gelombang besar ini sangat ditakuti masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan semah, semacam upacara di waktu pagi atau siang hari dipimpin tetua adat setempat dengan maksud agar selamat saat berhadapan dengan gelombang hantu bono. Masih dari kisah yang sama, gelombang hantu bono juga dijadikan ajang uji nyali bagi setiap pendekar Melayu pesisir untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka. Bono sendiri dalam bahasa masyarakat setempat berarti berani.
Gelombang hantu bono biasanya ada ketika memasuki musim hujan, saat itu sungai kampar memiliki debit air tinggi.
Depok, 30 Juli 2021