Mohon tunggu...
Diah Alfionita
Diah Alfionita Mohon Tunggu... Artikel KKN UM Desa Ngadirejo Kec. Kromengan

Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merangkul Anak Istimewa ala KKN Ngadirejo

30 Mei 2019   08:00 Diperbarui: 30 Mei 2019   08:13 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Anak istimewa merupakan istilah lain dari Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya, baik dari sisi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Anak dikatakan berkebutuhan khusus jika memiliki sesuatu yang kurang dalam dirinya.

Misalnya anak yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan, lambat belajar, dan anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 

Hal ini mengakibatkan banyaknya masyarakat yang kurang memperhatikan dan memandang sebelah mata. Dari hasil survey yang diperoleh dari Desa Ngadirejo terdapat lebih dari 9 anak yang termasuk dalam kategori anak-anak berkebutuhan khusus dengan klasifikasi yang berbeda-beda.

Senin, 27 Mei 2019 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang Desa Ngadirejo Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang, mengadakan sosialisasi dengan tema "Parenting Anak Berkebutuhan Khusus" yang bertempat di balai desa Ngadirejo. 

Tujuannya yaitu untuk memberikan informasi dan pengetahuan seputar anak berkebutuhan khusus, agar para orang tua dan masyarakat sekitar bersama-sama merangkul anak-anak istimewa yang ada di Desa Ngadirejo. 

Dalam sosialisasi ini mahasiswa KKN juga menyampaikan bahwa akan diadakannya agenda rutin yang diselenggarakan setiap hari senin dan kamis untuk belajar dan bermain bersama anak-anak berkebutuhan khusus yang bertempat di Posko KKN. 

Harapan untuk kedepannya anak-anak berkebutuhan khusus juga mempunyai masa depan yang baik, mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan, dan mengembangkan bakatnya. 

Kegiatan belajar untuk anak berkebutuhan khusus yang diadakan oleh mahasiswa KKN UM ini tidak semata-mata hanya tentang mata pelajaran saja, melainkan sikap dan keterampilannya. Misalnya bercerita, menonton video, memainkan alat musik dan bernyanyi bersama.

 "Mengapa kami adakan agenda belajar dan bermain seperti ini, karena anak-anak berkebutuhan khusus sering sekali mengalami burnout atau kejenuhan dalam setiap aktivitasnya, maka dari itu kami mengemas program belajar seperti ini agar mereka lebih tertarik dan betah berada di posko belajar" ungkap Inke Aristiyan mahasiswa PLB UM. 

Anak Berkebutuhan Khusus sebenarnya tidak selemah yang dibayangkan, hal ini diungkapkan oleh Wiwik Dwi Hastuti dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UM selaku narasumber sosialisasi Parenting ABK "Dibalik kekurangan setiap anak pasti memiliki potensi yang luar biasa. Anak-anak juga dapat berprestasi, misalnya bermain piano. Kita sebagai orang tua sudah seharusnya untuk membimbing dan mengarahkan anak-anak dengan sabar agar mendapat dampak yang positif". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun