Mohon tunggu...
Diah AyuSulistiowati
Diah AyuSulistiowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas'Aisyiyah Yogyakarta

Mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Yakin? Sudah Amankah Air yang Kita Gunakan Sehari-hari? Begini Cara Mengetahuinya!

18 Juni 2021   20:48 Diperbarui: 18 Juni 2021   21:19 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Yakin? Sudah amankah air yang kita gunakan sehari-hari? Begini cara mengetahuinya !

Air merupakan sumber pokok pada kehidupan di bumi bagi semua makhluk hidup termasuk manusia. Air sangat penting bagi manusia karena dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan, air dipergunakan anatara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri. 

Semakin banyaknya jumlah manusia menyebabkan jumlah air yang terbatas dan semakin banyaknya manusia menyebabkan terjadinya krisis air bersih, kemudian menjadikan kualitas air yang ada pun semakin tercemar. Perebutan penggunaan air bersih untuk berbagai penggunaan menyebabkan penurunan akses yang layak terhadap air bersih bagi sebagian orang. 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, dapat dikatakan air minum jika air yang diminum memenuhi syarat kesehatan (Depkes RI, 2010). Sementara itu, yang disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan dan juga harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Syarat kesehatan disini yang dimaksud yaitu meliputi syarat-syarat fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktifitas (Hadi, 2007). 

Penguunaan air yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya yaitu terjadinya ganguuan kesehatan. Jika air yang kita konsumsi sehari-hari telah tercemar berbagai zat-zat berbahaya dan racun dapat mengakibatkan datangnya berbagai penyakit masuk kedalam tubuh kita, penyakit ini dapat berupa penyakit menular dan juga tidak menular. Oleh sebab itu, harus dilakukannya pengolahan sumber daya air yang diadakan secara terpadu baik dalam pemanfaatan air maupun dalam pengelolaan kualitas air itu sendiri. Terjadinya penurunan kualitas air ini nantinya juga akan menyebabkan penurunan kekayaan sumberdaya alam (SDA) (Aryana, 2010).

Yang menjadi pertanyaan sekarang yaitu bagaimana kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat ? apakah air beredar disekitar masyarakat sudah aman untuk digunakan? Lalu bagaimana cara mengetahui kualitas air secara fisik?

Kebanyakan dari masyakarat menggunakan air sumur gali sebagai sumber pendapatan air mereka, untuk mengetahui apakah air yang yang beredar disekitar kita sudah aman untuk kita konsumsi dan gunakan sehari-hari kita bisa melihat dengan melakukan uji kualitas air secara fisika, yang tentunya merupakan cara yang sederhana. Parameter fisika ini meliputi kekeruhan, warna, bau dan rasa: 

1.Pemeriksaan kekurahan ini dapat kita lihat secara kasat mata, air yang baik untuk digunakan biasanya terlihat jernih dan tidak keruh dengan nilai standar baku mutu air ≤25 NTU. 

2.Pemeriksaan warna juga dapat kita lihat secra ksat mata, wqarna pada air yang baik terlihat bening, namun tidak hanya itu saya warna pada air harus sesuai permenkes 2017 uaitu ≤50 TCU, pada warna ini perlu kita perhatikan baik-baik karna jika hanya kita lehat secara kasat mata air yang beredar disekitar kita layak untuk dikonsumsi karna berwarna jernih, namun dalam penelitian Alting (2015) menunjukkan dari 43 sumur gali yang dijadikan sumber pendapatan air pada masyarakat terdapat 29 sumur yang memiliki warna tidak sesuai dengan kriteria permenkes 2017 dan hanya 14 sumur yang sesuai dengan kriteria, dari data ini dapat kita lihat bahwa 70% sumber air yang dgunakan masyakarat masih tidak memenuhi syarat staandar baku mutu permenkes 2017. 

3.Selanjutnya pemeriksaan rasa, sesuai dengan standar baku mutu air permenkes 2017 menyebutkan bahwa air tidak berasa, namun terdapat banyak permasalahan pada air yang beredar di masyarakat yang memiliki rasa, penyebab air berasa ini disebabka oleh berbagai factor, beberapa factor diantara lain yaitu letak sumber air itu sendiri, biasanya air akan memiliki rasa yang tidak enak atau aneh jika berdekatan dengan tempat perternakan hewan, kemudian dapat juga jika dinding sumur yang terkontaminasi langsung dengan tanah. 

4.Pemeriksaan bau, bau sendiri merupakan salah satu tanda dari adanya gas beracun atau kondisi anaerob pada yang dapat memiliki efek merugikan bagi kesehatan dan juga dampak pada lingkungan sekitar. Bau pada air harus memenuhi syarat permenkes 2017. Menurut penelitian yang dilakukan Effendi (2003), air yang baik dan aman untuk dikonsumsi dan digunakan sehari-hari yaitu air yang memiliki ciri tidak berbau apabila dicium dari jauh maupun dari dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun