Mohon tunggu...
Diah AyuAlifiya
Diah AyuAlifiya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pandemi di Bidang Pendidikan

25 Januari 2022   12:50 Diperbarui: 25 Januari 2022   12:54 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:  cueroregionalhospital.org 

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan merebaknya penyakit yang disebabkan oleh virus yang dikenal dengan virus corona atau dikenal dengan covid-19 (coronavirus disease-19). Virus tersebut diduga mulai beredar di Wuhan, Provinsi Hubei, China pada 31 Desember 2019, dan kini menyebar dengan cepat hampir ke seluruh penjuru dunia, sehingga WHO menyatakan wabah tersebut sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020.

Ratusan ribu orang telah terinfeksi virus di seluruh dunia dan puluhan ribu telah meninggal. Saat ini, negara dengan kasus COVID-19 terbanyak adalah Italia, China, Spanyol, Amerika Serikat, dan Iran, dengan angka kematian ribuan. Karena masa inkubasi sekitar dua minggu untuk COVID-19, penyebaran yang sangat cepat dan sulitnya mendeteksi kontak menjadi penyebab banyak korban.

Penyebarannya melalui kontak manusia, dan karena aktivitas sosial tidak dapat dihindari, ketidakpastian adalah penyebab terbesar penyebaran covid-19 ini.
Kompleksitas penanganan pandemi membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan ultra-ketat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Social distancing menjadi pilihan berat bagi setiap negara ketika menerapkan kebijakan pencegahan penyebaran COVID-19 yang berdampak negatif pada setiap aspek kehidupan.

Kebijakan social distancing berdampak fatal bagi roda kehidupan manusia. Masalah ekonomi yang paling terdampak karena menyentuh semua lapisan masyarakat. Perlambatan ekonomi menyebabkan kebutuhan utama manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut menjadi terhenti, karena negara harus menanggung jika harus.Semua kebutuhan dasar setiap penduduk, itu akan menjadi beban yang sangat berat.

Tak terkecuali bidang pendidikan. Keputusan mendadak pemerintah untuk membubarkan atau memindahkan proses belajar mengajar dari sekolah/sekolah agama ke rumah membuat banyak pihak bingung. Ketidaksiapan pemangku kepentingan sekolah/madrasah untuk menerapkan pembelajaran online menjadi faktor utama kebingungan ini, meskipun pemerintah sebenarnya telah memberikan solusi alternatif, dalam keadaan darurat seperti saat ini, memberikan penilaian siswa sebagai sarana promosi atau Syarat kelulusan dari pendidikan institusi.

Pergeseran metode pembelajaran ini memaksa semua pihak untuk mengikuti jalur yang dapat ditempuh agar pembelajaran dapat terjadi, dan pilihannya adalah menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran online.

Banyak sekolah-sekolah yang terdampak oleh pandemi ini, mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK maupun di jenjang perkuliahan. Salah satu dampak dari pandemi di jejang perkuliahan ini adalah di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA).  Sebelum pandemi, UNISA melakukan pembelajaran secara tatap muka, namun semenjak pandemi ini UNISA melakukan perkuliahan secara online dan hybrid (campuran anatara online dan offline). Aplikasi yang di gunakan untuk pembelajaran online adalah WA, YouTube, Classroom, Zoom, Gmeet, E-Learning, dan sebagainya. Walaupun pembelajaran di lakukan secara online, dosen-dosen di UNISA sangat bertanggungjawab terhadap mahasiswa/mahasiswi nya.  Untuk pembelajaran hybrid, progres di UNISA sangat ketat apabila ada jadwal offline di kampus. Jika perkuliahan offline sudah di laksanakan maka mahasiswa/mahasiswi UNISA di haruskan untuk segera pulang agar tidak terjadi kerumunan yang dapat menyebabkan penularan virus Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun