Mohon tunggu...
Rahmadhona
Rahmadhona Mohon Tunggu... Administrasi - International Affairs Graduate

"and one day, a girl with book will the girl writing them.."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peta Persekutuan dalam Konflik Nuklir Iran di Timur Tengah

25 Mei 2019   14:32 Diperbarui: 25 Mei 2019   18:38 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425

Arab Saudi, sebuah monarki dan rumah bagi tempat kelahiran Islam, secara historis melihat negara itu sebagai pemimpin dunia muslim. Namun, ini ditantang pada tahun 1979 oleh revolusi islam di Iran yang menciptakan tipe negara baru di kawasan itu - sejenis teokrasi - yang secara eksplisit bertujuan mengekspor model ini ke luar negara itu.

Pada 2003, invasi yang dipimpin Amerika Serikat di Irak menggulingkan Saddam Hussein, seorang Arab Sunni yang pernah menjadi musuh utama Iran. Ini menyingkirkan hambatan militer untuk masuknya pengaruh Iran di Irak yang semakin meningkat sejak saat itu. Dipercepat ke 2011 dan pemberontakan di seluruh Arab menyebabkan ketidakstabilan politik di wilayah itu. Iran dan Arab Saudi mengeksploitasi gejolak ini untuk memperluas pengaruh mereka, terutama di Suriah, Bahrain dan Yaman yang selanjutnya membuat kecurigaan kepada keduanya semakin tinggi.

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425
Secara garis besar, peta persekutuan di Timur Tengah yang terbagi akibat Sunni dan Syiah bisa tergambar seperti berikut;

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-42036425

Dari sini kita dapat memahami mengapa Arab Saudi dan negara-negara sekutunya lebih memilih bersekutu dengan Amerika Serikat (yang merupakan sekutu terbesar Israel) dalam hal nuklir Iran. Adanya common enemy walaupun dengan alasan yang berbeda membuat Iran tersudutkan di kawasan.  Jika kita lihat dari peta politik tersebut, sebenarnya masalahnya jauh lebih dalam dari sekedar security dillema terhadap nuklir Iran. 

Arab Saudi yang ingin menjadi hegemoni kawasan sekaligus ingin membendung ajaran Syiah Iran bersekutu dengan Amerika Serikat dan Israel yang ingin melemahkan Iran karena dukungan rutinnya kepada Hamaz dan Hizbullah serta ancaman-ancaman Iran yang agresif kepada Israel. Semua alasan-alasan tersebut dibungkus dengan dalih masalah nuklir Iran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun