Akhir-akhir ini tengah marak kasus persekusi atau pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah, atau ditumpas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahudin Uno meminta masyarakat untuk mempercayakan segala kasus persekusi yang ada di masyarakat kepada aparat kepolisian.
"Kita jangan suudzon sama aparat. Kita kan semua sudah all out. Kerja ya. Untuk dari kepolisian juga tadi ada, wakilnya polsek tadi, ada juga beliau, mereka sangat bekerja keras tapi bukan artinya kita membiarkan, ada pembiaran untuk masalah persekusi ini. kita harus tindak secara setegas-tegasnya," ujar Sandiaga seusai menghadiri kegiatan buka bersama warga Tambora di Rusunawa, Angke, Jakarta Barat, Minggu (4/6/2017).
"Saya seperti yang sudah disampaikan tadi, tidak ada ruang buat persekusi di Jakarta. Tidak boleh kita memberikan ruang sedikitpun juga. Kita sepakat dengan sikap dari seluruh pimpinan tertinggi di seluruh Indonesia dan Pak Gubernur Djarot yang akan menindak secara tegas kerja sama dengan aparat hukum," kata Sandiaga.
Namun persekusi terjadi dalam rangkaian peristiwa nasional, kalau kita lihat pada saat yaitu kriminalisasi dan persidangan Ahok lalu memuncak pada vonis Ahok. Itulah mengapa kejadian di bulan Mei meningkat. Akan tetapi tidak dapat mendasari serta menyatakan bahwa korban persekusi tersebut terdapat kaitan terhadap persidangan Ahok serta vonis yang di terima Ahok.