Sama seperti manusia, binatang pun dapat merasakan sakit, merasa bosan, mengalami stress, merasakan pegal, dan bahkan menderita karena sedih. Di kebun binatang, hal-hal ini sama sekali tak diragukan terjadi pada semua binatang yang ada di dalamnya.
Sebab utama dan yang paling gampang untuk ditelaah yaitu binatang jelas tidak bisa menyalurkan insting dan naluri alamiah mereka di dalam kebun binatang, dalam hal ini terutama dirasakan oleh mereka yang berada dalam kandang-kandang sempit di kebun binatang tradisional.Â
Banyak dari binatang-binatang di kebun binatang yang bahkan sejak lahir belum pernah sedikit pun menghirup udara di alam liar yang jauh dari polusi, tempat di mana mereka seharusnya berada.
Namun, berada dalam kurungan dan dikelilingi ratusan bahkan ribuan manusia setiap harinya bukanlah satu-satunya siksaan yang mereka hadapi. Seperti yang sudah sering diberitakan di berbagai media, banyak penyiksaan terjadi di kebun binatang, khusunya di Indonesia. Selain kasus yang telah disebutkan di awal tadi, masih banyak kasus-kasus lain yang banyak terjadi di berbagai kebun binatang di negara ini.
Kasus penggelapan uang jatah makan Harimau Sumatera dilakukan oleh seorang petugas bagian nutrisi yang kemudian mengakibatkan satwa tersebut berada dalam kondisi yang jauh sekali dari kata layak.
Kebun binatang mini ini lebih layak disebut sebagai tempat penampungan sampah karena banyaknya sampah yang ada betul-betul memehuni kandang-kandang binatang, seperti kandang monyet dan buaya, seperti yang terlihat dalam foto.
Kebun binatang sama sekali tidak berpihak pada binatang
Ada tiga pihak yang dilibatkan dalam sebuah kebun bintang, yaitu pengelola, pengunjung, dan binatang. Pengunjung mendapatkan hiburan dari binatang-binatang yang terkurung di kebun binatang dengan membayar tiket yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi pengelola. Lantas, keuntungan apa yang didapat oleh para binatang?
Binatang tentu sama sekali tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan apapun. Tanpa tahu apapun mengenai aturan yang telah dibuat oleh manusia, dengan segala kepolosan dan ketidakberdayaan mereka, para binatang ini dipaksa untuk menurut dan mengerti kehendak manusia yang ingin mengeksploitasi mereka.