Mohon tunggu...
Dhiani Probhosiwi
Dhiani Probhosiwi Mohon Tunggu... Freelancer - anak hawa

an interpreter of life, just like you

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melihat Kebun Binatang dari Kacamata "Penghuninya"

5 Juni 2020   20:15 Diperbarui: 7 Juni 2020   04:40 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu macan tutul koleksi Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Bandung (Bazoga) sedang bertenger di dahan pohon besar di kandangnya. (Foto: KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

Sama seperti manusia, binatang pun dapat merasakan sakit, merasa bosan, mengalami stress, merasakan pegal, dan bahkan menderita karena sedih. Di kebun binatang, hal-hal ini sama sekali tak diragukan terjadi pada semua binatang yang ada di dalamnya.

Sebab utama dan yang paling gampang untuk ditelaah yaitu binatang jelas tidak bisa menyalurkan insting dan naluri alamiah mereka di dalam kebun binatang, dalam hal ini terutama dirasakan oleh mereka yang berada dalam kandang-kandang sempit di kebun binatang tradisional. 

Banyak dari binatang-binatang di kebun binatang yang bahkan sejak lahir belum pernah sedikit pun menghirup udara di alam liar yang jauh dari polusi, tempat di mana mereka seharusnya berada.

Namun, berada dalam kurungan dan dikelilingi ratusan bahkan ribuan manusia setiap harinya bukanlah satu-satunya siksaan yang mereka hadapi. Seperti yang sudah sering diberitakan di berbagai media, banyak penyiksaan terjadi di kebun binatang, khusunya di Indonesia. Selain kasus yang telah disebutkan di awal tadi, masih banyak kasus-kasus lain yang banyak terjadi di berbagai kebun binatang di negara ini.

Source: keepo.me
Source: keepo.me
Contohnya adalah penyiksaan binatang yang terjadi di kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta pada tahun 2016 silam. Kebun binatang yang cukup tersohor namanya di negeri ini ternyata juga tak luput dari keteledoran dan tindakan penyiksaan terhadap satwanya

Kasus penggelapan uang jatah makan Harimau Sumatera dilakukan oleh seorang petugas bagian nutrisi yang kemudian mengakibatkan satwa tersebut berada dalam kondisi yang jauh sekali dari kata layak.

Source: keepo.me
Source: keepo.me
Kasus lain juga ditemukan di kebun binatang mini yang berada di Depok. Kasus ini juga merupakan salah satu kasus yang sempat viral dan mengundang banyak komentar negatif dari  masyarakat.

Kebun binatang mini ini lebih layak disebut sebagai tempat penampungan sampah karena banyaknya sampah yang ada betul-betul memehuni kandang-kandang binatang, seperti kandang monyet dan buaya, seperti yang terlihat dalam foto.

Kebun binatang sama sekali tidak berpihak pada binatang

Ada tiga pihak yang dilibatkan dalam sebuah kebun bintang, yaitu pengelola, pengunjung, dan binatang. Pengunjung mendapatkan hiburan dari binatang-binatang yang terkurung di kebun binatang dengan membayar tiket yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi pengelola. Lantas, keuntungan apa yang didapat oleh para binatang?

Binatang tentu sama sekali tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan apapun. Tanpa tahu apapun mengenai aturan yang telah dibuat oleh manusia, dengan segala kepolosan dan ketidakberdayaan mereka, para binatang ini dipaksa untuk menurut dan mengerti kehendak manusia yang ingin mengeksploitasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun