Mohon tunggu...
Dhea Aisyah Rahma
Dhea Aisyah Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030007 Mahasiwa ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora UIN sunan kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Seminggu Setelah Gempa Turki di Kayseri

15 Februari 2023   12:35 Diperbarui: 15 Februari 2023   13:13 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai Kompasioner, seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasannya beberapa yang hari lalu dunia kembali mendapat kabar duka. Tepatnya pada tanggal 6 Februari 2022 terjadi gempa dengan kekuatan magnitundo (m) 7,8 sr, di wilayah Turki bagian tenggara, gempa ini berpusat di Kota Kahramanmaras. 

Tidak hanya di Kahramanmaras, Gempa ini juga dirasakan oleh kota-kota disekitarnya seperti kota Gaziantep, Hatay, Sanliurfa, Kilis, Adiyaman, Malatya, Osmaniye dan Adana.

Sepanjang sejarah, gempa ini menjadi gempa terbesar yang pernah terjadi di Turki. Akibatnya, banyak bangunan tempat tinggal warga serta fasilitas umum yang rusak, selain itu gempa ini juga menelan korban jiwa yakni setidaknya 37.343 jiwa. 

Penanganan terhadap korban jiwa terhambat dikarenakan badai salju yang sedang melanda Turki. Menurut info dari BMKG gempa ini disebabkan oleh 2 sumber utama yakni sesar Anatolia Utara dan Sesar Anatolia Timur. 

Untuk sesar Anatolia Timur yang menjadi pemicu gempa merusak M7,8 saat ini lokasinya berada di persimpangan 3 lempeng aktif yakni; Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika. Dalam dinamika tektoniknya, Lempeng Arab bergerak menekan Lempeng Anatolia kearah barat laut, yang menyebabkan Lempeng Anatolia bergeser ke arah barat. Fenomena ini lazim dikenal dengan sebutan “Tectonic Escape”.

Kayseri adalah kota yang berbatasan langsung dengan Sivas di sebelah utara dan timur laut kota Kahramanmaras. Di kota ini dampak yang ditimbulkan tidak separah di kota kahramanmaras. 

Hal ini dikarenakan kayseri memiliki jarak yang cukup jauh dari kahramanmaras yaitu sekitar 254,1 km. Gempa pertama terjadi sekitar pukul 4 pagi, dimana waktu ini orang-orang masih terlelap. Walaupun memiliki jarak yang terpaut jauh, warga di Kayseri juga kaget dengan getaran gempa yang terasa. 

Saat gempa pertama ini semua orang keluar dari tempat tinggal masing-masing, bahkan tidak sedikit warga yang langsung pergi menggunakan kendaraan untuk mengungsi pada kerabat terdekat di kota lain. Namun, ada juga beberapa warga yang memilih tidak mengungsi dan tetap berada di rumah mereka masing-masing. 

Sedangkan beberapa mahasiswa asing yang berada dikota tersebut memilih untuk mengungsi ke fasilitas umum yang tidak tedampak oleh gempa. Tidak lama setelah gempa pertama selesai, gempa susulan mulai terjadi. Meskipun getaran yang dihasilkan tidak sebesar getaran pada gempa yang pertama, gempa susulan ini tetap membuat warga sekitar was-was.

Dirra Esya Humaira (18), salah seorang mahasiswa asal indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Erciyes Univercity memilih mengungsi di lembaga pendidikan anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun