Mohon tunggu...
Dhea Kusumawati
Dhea Kusumawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

George Herbert Mead

6 Oktober 2022   11:21 Diperbarui: 6 Oktober 2022   11:28 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

George Herbert Mead. Beliau lahir di South Hatley Massachussets pada 27 Februari 1863. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Muda pada tahun 1883 di Oberlin College. Selanjutnya, pada tahun 1887 beliau meneruskan kuliah di Universitas Harvard dan Universitas Leipzig.  Setelah beliau lulus, dikemudian hari beliau menjadi dosen di Universitas Michigan pada tahun 1891, dan pindah ke Universitas Chicago tahun 1894 atas undangan John Dewey.

Herbert Mead adalah seorang ahli utama dari teori interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik sendiri dikenal sebagai mazhab Chicago. Sumbangsih besar berupa pemikiran Mead dituangkan dalam karyanya Mind, Self and Society yang dirilis pada tahun 1934, yang dimana buku tersebut berisikan kumpulan bahan kuliahnya dikelas. Herbert Mead meninggal pada tahun 1931 akibat gagal jantung yang dideritanya.

Prinsip dasar dari interaksionisme simbolik
1. Manusia dibekali kemampuan berpikir. Manusia tidak seperti binatang, oleh karena itu manusia diharapkan dapat mengembangkan kemampuannya.
2. Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial. Semakin banyak interaksi maka kemampuan berfikir kita akan semakin berkembang.
3. Dalam interaksi sosial manusia mempelajari simbol dan makna yang memungkinkan mereka menggunakan kemampuan berpikir mereka. Dengan interaksi sosial, kita mengerti mengenai arti simbol dan makna tertentu di masyarakat.
4. Manusia mampu mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam tindakan serta interaksi berdasarkan penafsiran mereka atas situasi. Dengan berinteraksi, manusia dapat mengubah makna dan simbol yang digunakan sesuai dengan situasi yang mereka alami saat ini.
5. Simbol dan makna memungkinkan manusia melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi. Dengan mengetahui arti dari simbol dan makna, maka manusia dapat melanjutkan interaksi dengan melakukan tindakan-tindakan khusus.
6. Manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan, karena kemampuan berinteraksi dengan diri sendiri, menimbulkan peluang tindakan, pilihan atas tindakan.
7. Pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan akan membentuk kelompok dan masyarakat.

Akar utama dari teori Interaksionisme Simbolik adalah Filsafat Pragmatime dan Behaviorisme Psikologis.
Pragmatisme berasumsi:
1. Realitas diciptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia nyata. Realitas terjadi bukan dalam alam pikiran, melainkan berbentuk sebagai sebuah tindakan yang bisa dilihat atau diamati yang konteksnya ada di dunia nyata manusia.
2. Ingatan dan pengetahuan didasarkan pada dunia nyata yang telah terbukti berguna bagi manusia. Kita dapat mengingat pengetahuan ketika pengetahuan tersebut berguna bagi manusia. Apabila tidak berguna maka akan ditinggalkan atau dilupakan.
3. Manusia mendefinisikan obyek sosial/fisik sosial/fisik menurut utilitasnya. Ketika kita melihat objek sosial maka kita akan selalu melihatnya menurut kegunaan atau fungsinya.
4. Pemahaman atas individu didasarkan pada perilakunya dalam kenyataan. Semakin individu mengalami peristiwa empirisme (nyata) maka akan membekas/menguat dipikiran.

Behaviorisme Psikologis berasumsi:
1. Perilaku manusia tidak sama dengan perilaku hewan.
2. Tindakan manusia didasarkan oleh proses mental.
3. Manusia merupakan aktor kreatif. Karna ia adalah aktor yang kreatif maka ia memerlukan pengetahuan yang terus menerus berkembang.

Kembali kepada tokoh Mead, di dalam konteks pikirannya, Mead menyatakan bahwa komunikasi manusia berlangsung melalui pertukaran simbol serta pemaknaan simbol -- simbol tersebut. Baginya ide dasar dari teori interaksionisme simbolik adalah simbol karena simbol ini adalah suatu konsep mulia yang membedakan manusia dari binatang. Simbol ini sendiri muncul karena kebutuhkan individu yang berinteraksi dengan orang lain. Dalam proses berinteraksi pasti ada suatu tindakan atau perbuatan yang diawali dengan pikiran. Dalam tinjauannya di buku Mind, Self and Society, Mead berpendapat bahwa bukan pikiran yang pertama kali muncul, melainkan masyarakatlah yang terlebih dulu muncul dan baru diikuti pikiran yang muncul pada dalam diri masyarakat tersebut.

Ada beberapa konsep penting dalam pemikiran Mead. Yaitu:
1. Prioritas sosial adalah kelompok sosial muncul lebih dulu dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan mental dan kesadaran diri.
2. Tindakan sosial adalah tindakan sosial manusia tidak akan sama dengan binatang.
3. Sikap isyarat adalah Tindakan sosial sikap -- isyarat. Dimana sikap dan isyarat ini memiliki motif dan makna.
4. Simbol -- simbol signifikan adalah gerak isyarat yang diciptakan manusia dan menjadi respon atas informasi pada manusia.
5. Pikiran (Mind) adalah proses percakapan individu dengan dirinya sendiri dimana pikiran menjadi fenomena sosial.
6. Diri (Self) adalah kemampuan menjadikan subyek/obyek dengan aktifitas &  hubungan sosialnya . Diri berhubungan dialektis dengan pikiran sosialnya.
7. Masyarakat (Society) adalah proses sosial tanpa henti yang mendahului pikiran (mind) dan diri (self).

Selanjutnya menurut Mead, proses terbentuknya tindakan ada 4 tahapan yaitu:
1. Impuls yaitu setiap tindakan manusia ada rangsangan atau dorongan.
2. Persepsi yaitu pikiran terusan dari implus.
3. Manipulasi yaitu tahap lanjutan dari presepsi.
4. Konsumasi yaitu tahap terakhir dari proses terbentuknya tindakan dan proses lanjutan dari manipulasi.

Konsep dari Herbert Mead yang selanjutnya akan kita bahas adalah MIND (pikiran).
Menurut Mead, pikiran itu bersifat sosial. Maksudnya adalah dia berkembang melalui proses interaksi sosial. Selanjutnya, menurut Mead, mind adalah tindakan yang menggunakan simbol-simbol dan mengarahkan simbol tersebut menuju self. Dengan mind, simbol bisa dimanipulasi. Ketika kita melihat suatu simbol maka dapat kita manipulasi. Selanjutnya aktivitas mind berupa komunikasi dengan orang lain maupun diri sendiri. Itulah mengapa tidak hanya penting kita berkomunikasi dengan orang lain tetapi juga dengan diri sendiri.

Selanjutnya adalah konsep SELF.
Dalam konsep self terbagi menjadi 2 yaitu "I" sebagai subjek dan "me" sebagai objek.

Berbedaan konsep "I" dengan konsep "Me".
Pada konsep "I" tanggapan spontan individu terhadap orang lain atau situasi. Sedangkan pada konsep "Me" tanggapan tidak langsung individu terhadap orang lain.
Selanjutnya pada konsep "I", sumber utama yang baru dalam proses sosial. Sedangkan pada konsep "Me" bukan sumber utama dalam proses sosial.
Selanjutnya pada konsep "I" sesuatu yang dicari mengenai definisi diri , kepribadian definitif. Sedangkan pada konsep "Me" tidak memungkinkan terbentuknya kepribadian definitif.
Selanjutnya pada konsep "I" bersifat kreatif, Sedangkan pada konsep "Me" bersifat kontrol sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun