Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngantuk dan Demam Setelah Vaksin

27 Maret 2021   14:59 Diperbarui: 27 Maret 2021   15:34 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksin tahap ke-2 (dok.pri)

Konon katanya vaksin Covid-19 bisa menambah panjang alat vital, namun yang pasti habis divaksin akan langsung berdiri. Pindah ke ruang observasi, keculai pakai kursi rodak akan di dorong. Inilah kelakar saat vaksinasi, dan beruntung saya sudah tahap ke-2.

Pasca vaksinasi ada-ada saja yang terjadi. Banyak yang mengeluh tanganya pegal, ya pasti karena jaringan otot tertusuk jarum suntik. Namun tidak sedikit yang merasa mengantuk, terutama pada vaksin ke-2. Usai vaksin, saya mengendarai sepeda motor seperti melayang, harusnya naik angkutan daring.

Mengapa mengantuk? Memang itulah respon alami tubuh. Vaksin adalah organel virus yang sengaja dimasukan dalam tubuh. Meski ada beberapa mekanisme pembuatan virus, cara yang paling lazim adalah mengambil protein dari virus yang kemudian disuntikan. 

Protein inilah yang menjadi kuncinya virus itu masuk dalam tubuh dengan cara mengelabuhi sel, agar dikira makanan. Persis seperti orang mancing, dan ikan adalah sel kita.

Proses sel makan ini disebut dengan endositosis, tapi tubuh tidak mengenali virus makan disikat saja dan dicerna. Nah virus memanfaatkan kesempatan ini dengan mengeluarkan RNA lalu bereplikasi atau memerbanyak diri, dan kita menjadi terinfeksi. 

Ikan merespon, dia salah makan umpan lalu mengenali jika ada makanan melengkung dimakan sedikit-sedikit, nah inilah memori tubuh dalam bentuk imunitas otomatis mengenali protein asing tersebut.

Tahapan pembuatan vaksin.
Tahapan pembuatan vaksin.
Yang paling krusial bukan mengambil protein dan menyuntikan, tetapi memilih galur murni virus yang tepat dan jangan sampai salah spesies atau varian virus. Seperti proses pembuatan vaksin-vaksin pada umumnya, virus akan diperbanyak kemudian akan dipanen alat perekatnya berupa protein.


Protein pada virus inilah yang menjadi pemicu munculnya antibodi, karena tubuh langsung mengenali musuhnya meskipun cuma dari baju zirahnya dan senjatanya, sedangkan tubuhnya tidak ada. Istilahnya disuntik dengan virus yang dilemahkan.

Respon awal tubuh adalah kaget. Saat kaget inilah, tubuh sedang berusaha membuat antibodi, pada proses ini dibutuhkan banyak energi. Energi sepenuhnya dipakai untuk membuat kekebalan, sehingga organ-organ lain dilambatkan dan diistirahatkan, sehingga kita merasa mengantuk.

Nakes sebelum memvaksin biasanya bertanya "sudah sarapan?", tujuannya saat kita ngantuk, tubuh sudah punya energi dan perut kenyang. Tidak enak kan, ngantuk tapi perut lapar. Disarankan, usai vaksin istirahatlah agar tubuh bekerja dengan baik.

Hanya ngantuk? ada juga yang demam. Ini jauh lebih normal, karena energi yang terpakai berbentuk kalor atau panas dan tubuh kita menyebutnya dengan demam. 

Ini sangat normal, cukup diimbangi dengan minum cukup agar tidak dehidrasi, pakai pakaian yang nyaman, dan suhu kamar yang normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun