Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pohon Bintaro, Kelindan Madu dan Racun

18 Juni 2020   09:16 Diperbarui: 29 Juni 2020   12:56 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga bintaro yang menjadi penunjuk spesies/dokpri

Waktu SMP saya paling hobi membaca novel tentang cerita detektif dan yang paling saya suka adalah STOP. Menjelang SMA mulai menyukai komik Conan, terlebih saat mengungkap kasus pembunuhan. Kesimpulan dari semua penulis selalu mencantumkan sianida untuk membunuh korbannya, apa tidak ada yang lain.

Masih teringat dengan Kopi Sianinda, dan lagi-lagi Sianida atau HCN menjadi bahan kimia pembunuh. Padahal jika melihat bahan kimia, banyak sekali racun-racun yang daya bunuhnya lebih kuat dan tak kalah dengan sianida. Mungkin para penulis tidak belajar tentang toksikologi, dan saya bersyukur bisa mengenalnya dengan 4 SKS di bangku kuliah.

Berbicara racun saya teringat sebuah pohon yang ada di sekitar kita. Bukan pohon tuba atau umbi gadung, yang sama-sama memiliki racun. Pohon yang banyak tumbuh di tepian jalan sebagai peneduh, namun ada potensi racun yang sangat berbahaya.

Nama pohon yang juga mirip dengan nama tempat, yakni bintaro. Pada daun dan buah bintaro mengandung racun senyawa glikosida yang disebut cerberin. Racun ini mampu melemahkan denyut jantung dan akibatanya, korban akan lemas dan mati. Racun yang sangat mengerikan bukan dan itu ada di dekat kita.

Pohon bintaro dapat mudah tumbuh, dan memiliki tajuk yang rindang. Tidak salah lagi pohon ini banyak dipakai sebagai tanaman peneduh di sepanjang jalan. Pertumbuhannya yang sangat cepat dan adaptif, makan banyak tempat menanam pohon ini.

Bunga Bintaro/plantsoftheworldonline.org
Bunga Bintaro/plantsoftheworldonline.org
Saya tidak sedang membicarakan racun pada buah ini dan manfaatnya. Tetapi ingin melihat ada keajaiban apa di dalam pohon ini. Secara taksonomi ada 2 jenis pohon bintaro yakni Cerbera manghas dan Cerbera odollam. Tidak ada perbedaan di kedua jenis pohon ini.

Ingin tahu ada yang membedakan kedua jenis pohon kembar identik ini? Bukalah bagian kelopak daunnya. Jika di bagian tengah berwarna merah, maka dia adalah manghas dan jika berwarna kuning dia adalah odollam. Sederhana bukan, namun akan susah jika pohonnya tinggi.

Sisi unik lain dari pohon bintaro adalah, sangat jarang ditemukan burung yang bertengger atau menumpang di pohon tersebut, apalagi bersarang. Burung sudah paham dengan karakter dan ada racun dalam bintaro. Perhatikan juga, apakah ada benalu dalam pohon ini, pasti enggan ada yang menempel.

Getah bintaro banyak digunakan untuk pestisida alami (harus hati-hati), dan sebagai pengusir tikus. Ada juga yang dimanfaatkan racunnya untuk berburu, ingat ini tidak baik. 

Namun di balik racunnya, pohon yang diberi nama berdasar mitologi Yunani, Cerberus diambil dari nama anjing berkepala tiga memiliki manfaat ekologi. Sifatnya yang adaptif dalam berbagai kondisi cuaca bisa dijadikan penyaring polutan dan peneduh, serta membuat jalan menjadi rindang. Inilah sikembar yang beracun dengan manfaat ekologinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun