Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karnaval "Minoritas yang Kreatif" UKSW Salatiga

1 September 2018   19:34 Diperbarui: 1 September 2018   19:34 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karnaval mahasiswa baru UKSW.

Acapkali banyak yang kurang tepat memaknai arti slogan "creative  minority" yang dimiliki Universitas Kristen Satya Wacana. Ada yang mengatakan jika minoritas yang kreatif berkaitan dengan meskipun minoritas maka harus kreatif-ternyata keliru.

Kulonuwun Salatiga

Pagi ini sekitar pukul 09.00 kembali UKSW mengadakan ritual tahunan yakni mengenalkan mahasiswa barunya kepada warga Salatiga. Ada yang mengatakan perkenalan, ada juga mengatakan "kulo nuwun" / permisi kepada warga salatiga. Apapun itu maknanya, yang pasti setiap awal tahun ajaran di UKSW selalu ada yang pawai karnaval. Namun, tahun ini berbeda. 

Masih dalam suasana hari kemerdekaan. Salatiga juga memiliki agenda karnaval tahunan. Kali ini kedua agenda besar di Kota Salatiga digabung menjadi satu. Kolaborasi antara acara Pemkot dan Universitas.

Drumblek ala mahasiswa baru UKSW (dok.pri).
Drumblek ala mahasiswa baru UKSW (dok.pri).
Lantas apa yang menarik dari acara karnaval ini? Banyak warga Salatiga yang sepertinya mulai bosan dengan karnval karena dalam satu tahun ada sekitar 4 agenda karnaval. Memang bagi yang kurang jeli akan melihat suguhan yang masa dari tahun ke tahun, tetapi sebenarnya setiap pargelaran memiliki tema yang berbeda.

Pentas Budaya Nusantara

Saya selalu antusias jika ada pargelaran budaya jalanan ini. Salatiga identik dengan budaya Jawa, tetapi melalui even ini bisa melihat budaya dari penjuru Nusantara. UKSW dengan kekayaan etnisnya, mengeluarkan keragaman budaya yang dimiliki mahasiswanya.

Barisan Tunggal Ika dengan 16 pasangan (dok,pri).
Barisan Tunggal Ika dengan 16 pasangan (dok,pri).
Saat ini warga Salatiga dengan melihat pakaian adat bisa  langsung menebak kira-kira wajah dan pakaian adat tersebut dari mana. Adanya pargelaran budaya ini, memberikan khasanah baru tentang kebudayaan di Nusantara, sehingga warga Salatiga begitu familiar dengan beragam budaya di Indonesia.

Dalam karval ini juga diperkenalkan Barisan Tinggal Ika. Konsep ini menghadirkan 16 pasang yang akan berjalan beriringan. 16 pasang artinya ada 6 pasang yang mewakili agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu). 10 pasang berikutnya adalah perwakilan etnis yang ada di UKSW yakni; Jawa, Batak, Bali, Makasar, Palembang, Lampung, Nias, Banjarmasin, dan NTT.

Pesan Karnaval

Pesan-pesan tematik juga ditampilkan dalam parhelatan ini. Hewan-hewan dilindungi ditampilkan dalam kostum karnaval, begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan identitas Nusantara. Masyarakat diperkenalkan dengan plasma nuftah Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun