Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada Apa dengan Buah Merah Papua?

3 Oktober 2017   15:18 Diperbarui: 3 Oktober 2017   15:28 5927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju desa Kilise (dok.pri).

1 jam penerbangan dari bandara Sentani Papua mengantarkan saya mendarat di bandara Wamena. Selama penerbangan saya takjub akan lansekap pulau Papua yang berbukit, bergunung, dan nampak aliran sungai Mamberamo yang membelah gunung. Di lembah Baliem-Wamenaperjalanan saya dimulai untuk melihat sisi dalam dari Papua.

Menuju Desa Kilise

Dengan kendaraan berpenggerak 4 roda kami menuju Sogokmo. Sebuah distrik yang berbatasan dengan Kabupaten Wamena dan Yahokimo. Sungai Yetmi yang deras menghentikan langkah kaki saya. Sungai sebagai pembatas dua kabupaten nampaknya sangat tidak ramah dengan pendatang seperti saya. Aliran sungai yang deras dan suhunya yang sangat dingin harus saya lewati dengan menyeberang sambil bertelanjang kaki. Inilah ucapan selamat datang di Papua.

Menyebrangi sungai Yetmi 9dok.pri).
Menyebrangi sungai Yetmi 9dok.pri).
Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 8 Km untuk menuju Desa Kilise. Desa Kilise adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Yahokimo yang saat ini banyak menjadi tujuan wisata budaya. Dalam perjalanan ini saya melewati dusun-dusun kecil yang dihuni oleh beberapa kepala Keluarga lengkap dengan honai dan pilamo.

Rumah khas Papua di lembah Baliem (dok.pri).
Rumah khas Papua di lembah Baliem (dok.pri).
3 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Kilise. Bangunan gereja kecil yang ada di atas bukit menyambut kedatangan saya. Udara yang dingin, kerena sudah berada di ketinggian sekitar 2210 m dpl. Kabut datang dan pergi karena angin yang bertiup sangat cepat. Penduduk di sini mengatakan, daerah ini adalah pintu angin. Daerah dengan kontur berbentuk lembah dan jurang yang dalam menjadi jalan angin untuk bergerak.

Buah Merah

Salah satu yang menarik dari perjalanan ini adalah saat saya menyaksikan dari dekat sosok buah merah. Selama ini, saya melihat buah merah hanya dari media masa, televisi atau surat kabar. Di Kilise saya melihat tumbuh di beberapa tempat terutama yang dekat dengan aliran air. Buah merah nampak tumbuh subur dengan daun yang lebat dan buah yang ranum.

Buah merah khas Papua (dok.pri).
Buah merah khas Papua (dok.pri).
Buah merah dengan nama ilmiah (Pandanus conoideus Lam) banyak tersebar di Pulau Papu hingga Papua Nugini. Tumbuhan ini bisa hidup di dataran rendah hingga dataran tinggi (2.500 m dpl). Jenis buah merah yang ada saat ini dibedakan berdasarkan warba buah dan ukurannya. Ada buah merah yang berjenis merah pendek, merah cokelat, merah muda, merah panjang, kuning pendak serta kuning penjang.

Kebun buah merah (dok.pri).
Kebun buah merah (dok.pri).
Masyarakat di Papua, khususnya yang ada di Lembah Baliem memanfaatkan buah merah sebagai bahan pangan. Minyak yang ada di dalam buah merah digunakan sebagai bumbu makanan. Dalam upcara bakar batu, buah merah akan dimasukan sebagai bahan penyedap. Buah merah memberikan rasa makanana menjadi enak.

Khasiat Buah Merah

Lebih dari 90% dari buah merah adalah cairan minyak. Minyak yang ada di dalam buah merah tidak masuk dalam golongan asam lemak trans, sehingga tidak menyebabkan obesitas, peningkatan kadar kolesterol, penyempitan pembuluh darah, dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Bisa dikatakan, minyak di dalam buah merah adalah lemak baik, berbeda yang bersumber dari lemak binatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun