Mohon tunggu...
Wayan Dharmayasa Upadhana
Wayan Dharmayasa Upadhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis karena panggilan hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Bali Terdapat Sembilan Sekte

19 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 19 Desember 2022   10:12 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pura Samuan Tiga  (Pinterest.com/thenotsoinnocentsabroad.com)

Masyarakat Bali yang beragama Hindu, dahulu sempat terbagi menjadi sembilan sekte yaitu Siwa Sidhanta, Pasupata, Bhairawa, Waisnawa, Bodha, Brahmana, Resi, Sora Surya serta Ganapatya. Sekte tersebut dianut oleh setiap masyarakat Bali kuno sehingga bisa saja terjadi konflik karena perbedaan sekte yang terjadi.

Tetapi sekte yang paling berpengaruh di Bali pada masa itu adalah sekte Siwa Sidhanta, sekte ini mulai berkembang di India bagian tengah (Madyapradesh) dan menyebar ke wilayah India selatan dibawa oleh Maharesi Agastya. Sekte-sekte yang telah disebutkan di atas masuk ke Bali pada abad ke-9.

Dengan banyaknya sekte yang tersebar di Bali memicu munculnya dampak negatif, yang pada awalnya hidup berdampingan sehingga beberapa waktu kemudian mulai terjadi konflik/persaingan antar pemeluk sekte yang memperdebatkan Dewa-nya sehingga tak jarang terjadi bentrok fisik.

Melihat hal tersebut pada tahun 988 Masehi Raja Udayana dibantu oleh Mpu Kuturan mendirikan Bata Anyar atau sekarang lebih dikenal dengan nama Pura Samuan Tiga, lalu diadakan pertemuan oleh Mpu Kuturan dengan mengundang seluruh pemimpin sekte yang ada dan mencapai kesepakatan sebagai berikut. 

Pertama: paham dijadikan dasar di Bali yang telah mencakup seluruh paham sekte yang telah berkembang di Bali pada masa itu, Kedua: pada setiap desa pakraman agar dibangun Kahyangan Tiga terdiri dari Pura Puseh, Pura Bale Agung, dan Pura Dalem, Ketiga: pada setiap rumah supaya didirikan Rong Tiga sebagai sarana pemujaan Tri Murti yaitu Brahma, Wisnu, Siwa.

Berkat usaha beliau setiap sekte di Bali pada masa itu memiliki rasa toleransi antar satu dengan lainnya dikarenakan pertemuan yang telah dilakukan tersebut yang menghasilkan keputusan tepat untuk mengakomodir setiap sekte. Tapi di masa sekarang Bali sudah tidak mengenal yang namanya sekte dan seluruh orang Bali di zaman modern ini telah menganut agama Hindu Siwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun