Mohon tunggu...
Dhafina Alima
Dhafina Alima Mohon Tunggu... Guru - SMP Labschool Jakarta

hai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kebersihan Kelas

16 Februari 2019   20:02 Diperbarui: 16 Februari 2019   20:13 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai! Aku Dhafina, dan di artikel satu ini aku ingin membahas tentang kebersihan kelasku.

Jadi, kebersihan kelas 7E setiap hari sama saja. Pagi bersih, siang berantakan. Selama seminggu, 5 hari di sekolah, setiap bulan, sama saja. Biasanya siang-siang, meja kami akan mulai bergeser, lantai akan mulai kotor, lalu sampah... ada di bawah meja, ada di bagian belakang kelas. Sore-sore pulang sekolah, petugas piket akan membersihkan kelas. Siapa petugas piket kelas 7E? Setiap hari ada 7 penghuni kelas yang menjadi petugas piket. Sesuai absen, tentu saja. Aku mendapat hari Selasa, tapi karena ada ekstrakulikuler Bahasa Korea, aku menukar dengan temanku, jadi aku piket setiap hari senin. Piket hari senin itu menyenangkan. Biasanya kami piket hanya bertiga. Begitulah anak 7E. Masih ada yang bolos piket seenaknya, padahal tahu sampah yang bertebaran ada banyak.

Di 7E, orang yang menduduki bangku/kursi tersebut harus menaikkan bangku/kursi tersebut ke atas meja. Itu kewajiban. Kenyataannya, setiap piket kami (aku dan teman-teman) harus menaikkan kursi/bangku yang belum naik ke atas meja. Dan jumlahnya banyak, kalau kalian bertanya-tanya. Hanya beberapa murid yang murah hati yang setiap hari bangku/kursi nya berada di atas meja pada jam pulang sekolah, setelah sholat Ashar. Meski itu kewajiban untuk orang yang duduk di bangku/kursi tersebut, tetap saja kalau bangku/kursi tidak dinaikkan kelas akan berantakan. Belum lagi akan repot karena kita harus menyapu. Mau bagaimana lagi? Setiap senin menaikkan bangku/kursi yang seharusnya menjadi kewajiban orang yang duduk di situ telah menjadi rutinitas.

Alat kebersihan 7E hanyalah sapu dan pengki. Itupun sudah cukup untuk membersihkan kelas. Namun, akhir-akhir ini banyak yang membuang sampah di pengki. Membuat pengki lengket dan susah digunakan (karena sampah akan menempel di situ). Salah satu sapu kami pernah patah, tapi lalu diganti dengan satu sapu lagi. Jadi, jumlah sapu kami adalah 3, dan 1 pengki. Cukup untuk piket hari senin, karena kami hanya bertiga.

Itu saja cerita dariku tentang kebersihan kelas! Bagaimana dengan kelasmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun