STADIUM BERAT
Jika stadium satu atau dua tak kunjung diobati, malah berkembang menjadi lebih parah lagi; stadium berat. Inilah puncak kebosanan yang sebenarnya; kehilangan makna!
Dirinya merasa kegiatan menulis--walaupun bisa melakukannya dengan baik, itu tak ada artinya, tiada gunanya. Buang-buang waktu, kuota, dan tenaga. Ujung-ujungnya, dia bakal berhenti menulis, bahkan untuk selamanya!
Kalau itu memang terjadi, harusnya bagaimana?
Kalian harus tahu, tujuan menulis itu untuk apa. Jikalau belum ditemukan, gali dari pengalamanmu! Memang, bisa saja menulis itu demi mencari harta di baliknya, tapi apakah bisa bertahan lama?
Ya, kurasa tidak, karena, kalau hasilnya tak sesuai target, yang ada hanyalah gantung pena.
Maka dari itu, kalian harus sadar, bahwa Tuhan mengutusmu untuk memberi pencerahan pada sesamanya, lewat potensi yang kalian punya. Camkan itu!
Tentunya, kalian ingin hidupnya berarti, kan? Jikalau kalian tak ingin hidupnya berakhir dengan kemuraman akibat jalan yang bersifat negatif, ayo menulislah!
Dan, bagi yang menemukan panggilan hidup lewat menulis, mari teruskan dan berkaryalah, selagi Tuhan masih memberi kalian waktu hingga tiba hari kalian dipanggil oleh Penguasa Semesta.
Yakinlah, kalau bosan berhasil dikalahkan dan semangat menulis digenggam erat untuk berkarya dengan kata-kata. Cepat atau lambat, kalian akan ditunggu oleh keajaiban demi keajaiban!
Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!