***
Dan, kalau berkaca dari perilaku manusianya, memang benar, kehadiran pandemi COVID-19, memunculkan respon yang berwarna warni.
Bayangkan! Bumi yang berisikan mayoritas orang-orang ekstrovert , membuat dunia semakin berisik. Ditambah lagi, manusianya yang ditakdirkan sebagai makhluk sosial, pastinya mereka tak bisa lari yang namanya interaksi!
Tapi, bagaimana kalau memang diperintahkan untuk beraktivitas dari rumah gara-gara virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2Â (SARS-CoV-2) yang berhembus kencang ke penjuru dunia?
Bahkan, sampai dibatasi pergerakannya di dunia luar kayak negeri jiran baru-baru ini?
Duuuh, bagi orang-orang ekstrovert, pasti jadi bagaikan neraka! Iya 'kan?
Habisnya, mereka itu merindukan dunia luar, yang memberikan semangat baru. Teman-teman, suara, itulah yang membuat mereka selalu bergairah. Pantesan, kalau di rumah, mereka mengeluh dan terus mengeluh, BOSAN!
Akan tetapi, bukan berarti kaum ekstrovert tak bisa beradaptasi dengan situasi ini, bukan?
Mereka bisa juga kok, menciptakan suasana ramai, walaupun di dalam rumah.Â
Dengerin hiburan keras-keras--bahkan saat bekerja sekalipun (asalkan gak nggangu tetangga sebelah), belajar bersama teman, atau bisa juga mengundang keluarga dan sahabat yang sudah lama tidak bertemu, lalu curhatlah dan ngobrol sepuasnya, asalkan sekali lagi, jaga jarak dan tak ada yang namanya bersalaman dan cipika-cipiki, ya!
Tapi, kalau tidak memungkinkan, teleponan atau videocall juga boleh, sekalian melepas rindu yang sudah terpendam dalam waktu yang panjang. Eaaaa.