Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menyelami Kisah Hidup Bersama Harian Kompas

26 Juni 2015   11:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Koran Kompas yang ada di rumah saya. Dok.pri

28 Juni 1965! Tanggal dan tahun inilah Harian Kompas berdiri. Setidaknya, tanggal tersebut sudah dicetak berulang-ulang pada Harian Kompas setiap harinya, kecuali hari libur nasional. Sehingga, pembaca akan tahu tanggal lahir koran terkemuka di Indonesia ini.

Ya, pada tanggal inilah, duo alm. P.K Ojong dan Jacob Oetama-lah yang mempelopori berdirinya Harian Kompas, yang namanya diberikan atas usul Presiden RI pertama, Soekarno, berserta beberapa unit bisnis yang bergabung dalam satu perusahaan: Kompas Gramedia. Ketika saya melihat di akun Twitter @KompasData, desain harian Kompas pada saat awal berdirinya, sangat sederhana. Tak ada embel-embel gambar foto seperti zaman sekarang ini, hanya foto sederhana dan sketsa gambar serta teks berita yang menghiasi harian Kompas pada awal-awal kehadirannya.

Sumber gambar: Akun Twitter @KompasData

Kini, wajah harian Kompas jauh lebih berwarna dan modern. Font yang digunakan bermacam-macam, juga teknologi grafisnya untuk memperindah tampilan. Tak lupa foto dan iklan, baik ukuran kecil maupun besar, juga terpampang di sana. Seperti itulah tampilan koran harian Kompas, yang biasa saya lihat di rumah.

Nah, jika saya flashback di masa lalu, saya punya pengalaman menarik bersama Harian Kompas. Adalah Papa, yang telah mengenalkan Harian Kompas kepada saya. Disaat banyak keluarga lainnya di tempat tinggal saya yang cenderung memiliki koran lokal, berbeda dengan Papa saya, beliau lebih menyukai Harian Kompas dibanding koran lainnya. Bahkan, setiap pulang dari tempat kerja, Papa langsung membawakan koran Kompas ke rumah saya.

Kadang-kadang, Papa membaca berita di harian tersebut. Maklum, berita sudah merupakan santapan sehari-harinya. Bahkan waktu menonton TV pun tidak jauh-jauh dari berita. Politik dan regional adalah dua bidang berita yang disukainya. Sepertinya, papa menyukai hal-hal yang serius, sehingga saya cenderung serius ketika bertindak.

Harian Kompas dan Perjalanan Hidup


Saya tidak ingat secara persis nama koran yang dipegang saya waktu kecil, yang pasti, saya sudah iseng membaca koran jauh sebelum saya bersekolah. Bahkan, sering bolak balik koran di mess pabrik di sekitar lingkungan tempat saya tinggal.

Sejak saya bersekolah, kalau tidak salah sejak awal masuk SMP, saya iseng melihat daftar acara televisi di Kompas Klasika. Malah saya suka memandang acara favorit saya waktu itu, Betul atau Salah, dan Ranking 1. Bahkan, saya suka memandang logo-logo stasiun televisi di Indonesia, dan saya juga memandang berita duka cita dan iklan. Terkadang, saya membaca info di Kompas Klasika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun