Mohon tunggu...
dewi suryani
dewi suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan lupa tersenyum,sebab ibadah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Bahasa Indonesia

14 Oktober 2022   20:38 Diperbarui: 14 Oktober 2022   20:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Model 21:

          DETIK KOTA

"Sesaat lagi akan memasuki stasiun tangerang?"

"Sesaat lagi,siap-siap!" penumpang mengulangi. ucapan announcement didalam kereta api. 

kereta yang saya tumpangi berhenti di stasiun tangerang,tidak seperti biasanya keadaan kereta yang saya tumpangi dalam keadaan ramai.Tidak lama dari itu,saya keluar dari stasiun dengan penuh berdesakan.

Ketika saya akan melangkah kaki saya keluar menginjak jalanan yang ramai dengan remaja yang sedang berangkat menuju sekolah,atau kuliah.Akhirnya,saya menunggu angkutan umum,disamping saya terdapat pengamen yang sedang bernyanyi dan bermain gitar dengan raut wajah yang melelahkan.Saya berpikir,apakah dia tidak kecapean terus menerus bernyanyi,dan belum tentu saya memberi uang yang banyak.

Kemudian,saya melihat kembali raut wajah pengamen itu dan merasa kasihan,seharusnya seumuran atau sebayanya dia itu masih sekolah. Namun,saya memutuskan untuk tidak menanggapinya. 

Namun,pada detik lima belas,tidak lama hujan turun membasahi Jalanan kota yang ramai,padat dan kemacetan menjadi sumber masalah di kota.Selain itu,orang-orang yang sedang menunggu angkutan umum yang setiap lewat selalu penuh dari arah pasar seperti saya langsung bergegas untuk meneduh.

Akan tetapi,pengamen terus menerus bernyanyi walaupun situasinya sedang hujan,dan ternyata hujan yang membuat pengamen menjadi lebih semangat,ko sepertinya pengamen malah suka Kehujanan sambil bernyanyi seperti itu apa dia tidak takut sakit. Mengapa saya begitu memikirkannya. 

Akhirnya,saya tanpa terasa mengeluarkan satu lembar uang kertas yang berniat untuk mengasihi pengamen yang sudah rela bernyanyi terus-menerus walaupun kehujanan,apakah cukup segini?ah sudahlah,yang penting niat.

Saya merasa tidak tenang,rasanya uang yang tadi saya berikan tidak cukup dan sepertinya dia lebih membutuhkan.Akhirnya,saya mengambil uangnya di dompet dua lembar dan berniat memanggil pengamen kedua kalinya walaupun pengamen ingin pergi,dan benar,pengamen banyak berterima kasih kepada saya berulang-ulang kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun