Mohon tunggu...
Dewi Sulistyawati
Dewi Sulistyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

لا يعرف الفضل لأهل الفضل إلا ذو الفضل @dewisulistyaa_21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Diplomat dalam Diplomasi

14 Oktober 2019   15:12 Diperbarui: 29 Oktober 2019   11:55 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai manusia yang selalu haus akan ilmu tidak hanya membaca dari buku namun mendengarkan, melihat, merasakan karena apa yang semua kita lihat, dengar, baca dan lakukan adalah pendidikan. Tetapi tidak boleh lupa bahwa dalam Islam otoritas tertinggi adalah milik Allah Swt.

-Defini Diplomat

Diplomat adalah seorang yang berkecimpung dalam urusan penyelengaraan perhubungan resmi antara satu negara dengan negara lain untuk mencapai tujuan negaranya. Dengan kata lain, diplomat adalah komunikator yang melaksanakan perundingan untuk memenangkan kepentingan negara yang diwakilinya.

Secara terminologis diplomat adalah pejabat yang bekerja di departemen luar negeri yang mendapat kepercayaan untuk menjadi wakil negara di luar negeri. Mereka terdiri dari menteri luar negri, duta besar dan pejabat diplomatik lainnya. Tugas utama seorang diplomat adalah memelihara dan meningkatkan hubungan internasional yang bersahabat dan bukan sebaliknya. Fungsi lain diplomat adalah mengayomi dan mengurusi warga negara di negara lain.

-Kategori Diplomat

1. Diplomat Reformasi

Adalah diplomat Indonesia harus sensitif terhadap segala perkembangan politik dalam negeri dan harus dapat menjelmakan semangat reformasi dalam kinerja diplomasi Indonesia di pentas internasional.

2. Diplomat Intelektual

adalah kepiawaian dalam dunia diplomasi terletak pada sumber daya intelektual, kemampuan untuk menciptakan gagasan dan ide-ide baru, inovasi dan inisiatif diplomasi, kemampuan mempengaruhi dan berargumentasi, serta wawasan internasional yang memadai.

3. Diplomat Media Genic

Adalah seorang diplomat harus bisa mengambil keputusan yang sulit namun tetap dengan resiko akan menjadi tidak populer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun