Mohon tunggu...
DEWI RIZQIARROCHIMI
DEWI RIZQIARROCHIMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Planologi

Planologi Unej 2017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Hidroponik oleh Mahasiswa KKN BTV II Kelompok 12 Unej

26 Maret 2021   19:46 Diperbarui: 26 Maret 2021   19:47 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase -- ilustrasi pribadi

Saat ini berbagai negara di dunia sedang mengalami pandemic global yaitu Covid-19, pandemik tersebut mengakibatkan berbagai permasalahan. Permasalahan ditengah pandemi Covid-19 ini yaitu salah satunya pada bidang pangan, masyarakat sulit membeli bahan kebutuhan pangan yang segar seperti sayuran. Padahal sayuran sangat dibutuhkan untuk menunjang gizi dan kekebalan daya tahan tubuh ditengah pandemi Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan masyarakat yang tinggal di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. Semenjak mewabahnya Covid-19 ini beberapa masyarakat setempat membatasi gerak mereka atau aktivitas mereka yang dilakukan diluar rumah, sehingga mereka juga terkendala dalam pasokan pangan segar seperti sayur-sayuran segar. Melihat permasalahan tersebut munculah ide untuk solusi penanggulangan kebutuhan pangan segar sayuran di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi salah satunya yaitu dengan menanam sayuran sendiri sehingga solusi untuk dapat mengatasi permasalahan menggunakan Hidroponik. Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Adapun masyarakat sasaran pada kegiatan KKN Program ini yaitu terdiri dari 2 KK. Masyarakat sasaran pertama yaitu Oktik Mardiati berkerja sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga 3 orang, masyarakat sasaran kedua yaitu Kusnia berkerja sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga 3 orang. Adapun tahapan dalam program kkn ini yaitu yang pertama mencari permasalahan terkait dampak Covid-19 di portal pemerintah, atau sosial media pemangku kepentingan daerah setempat, kedua menetapkan masyarakat sasaran dalam program kerja terakit, ketiga pemaparan program solusi yang di hadapi masyarakat, keempat membuat video tutorial pembuatan alat dan menyiapkan bahan yang nanti dibagikan ke masyarakat melalui media sosial youtube, kelima penyemaian bahan tanam atau bibit, keenam pemindahan sayuran dari tempat penyemaian ke netpot, ketujuh pemberian nutrisi AB mix serta pengukuran kosentrasi larutan nutrisi, dan terakhir yaitu masa panen dilanjutkan dengan evaluasi dan pemberian solusi atas permasalahan yang terjadi pada masyarakat dalam menjalankan program kerja hidroponik yang telah dilakukan. Adapun permasalahan yang timbul meliputi rusaknya batang sayuran akibat terkena hujan adapun solusi dari permasalahan tersebut yaitu

  • Bisa di buatkan talang air di bagian atas hidroponik maupun greenhouse
  • Kalau tidak ada talang air atau greenhouse bisa di buatkan pembuangan air hujan biar tidak masuk ke timba yang nantinya akan tercampurnya nutrisi dan air hujan

Permasalahan berikutnya yaitu etiolasi yaitu pertumbuhan sayuran tidak normal dimana kurangnya sinar matahari adapun solusi yang dapat ditawarkan yaitu:

  • Jika biji mulai pecah atau berkecambah, harus segera membawanya ke tempat dengan sinar matahari yang cukup. Ini bertujuan untuk mengeksposnya ke sinar matahari.
  • Jika ketersediaan sinar matahari tidak mencukupi, dapat mencoba menggunakan cahaya lampu yang sedang tumbuh dengan menerapkannya pada biji tanaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun