Mohon tunggu...
DEWI RETNA DITA
DEWI RETNA DITA Mohon Tunggu... Freelancer - Apa Adanya Saja

Orang biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dan Dinamika Rumah Tangga di Masa Covid-19

20 September 2020   01:59 Diperbarui: 20 September 2020   02:12 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kajian ini dilakukan dengan sistem survei online (daring)  dengan responden yang tersebar  di 34 Provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Banten, dan Jawa Tengah.

Jumlah responden ini adalah 2285 yang didominasi dari perempuan yang tinggal di daerah Jawa dengan rentang usia 31-50 tahun, lulusan S1/Sederajat, penghasilan 2-5 juta rupiah, menikah-punya anak, dan pekerja penuh waktu di sektor formal serta tidak mempunyai anggota keluarga yang rentan.

Di dalam kajiannya, Komans Perempuan memfokuskan kepada tiga hal utama berdasarkan kerentanan perempuan:

1. Perubahan beban kerja di rumah tangga. Selama pandemik ini, 70 % responden perempuan menjawab bahwa pekerjaan rumah tangga seperti memasak dan menuci pakaian bertambah secara signifikan

2. KDRT selama masa pandemi Covid-19 kekerasan secara psikologis dan ekonomi, umumnya terjadi pada sektor informal (10,3 % responden)

3. pemenuhan akses yang tersedia, dan 4. kebijakan Belajar di Rumah dan Bekerja dari Rumah selama PSBB. 

Survei tersebut memperlihatkan hasil yang signifikan di mana masa pandemi covid 19 mendorong adanya perubahan beban kerja rumah tangga dan pengasuhan, pengeluaran cenderung bertambah, dan kecemasan akan kehilangan pekerjaan dan mengakses belajar yang optimal.

Selain itu, perempuan menghadapi dampak gender yang tidak berkesudahan, bahwa yang mendampingi anak-anak belajar haruslah perempuan, ditambah lagi perempuan dipaksa untuk mempelajari teknologi belajar online anaknya, kebutuhan hidup sehat dan bersih, serta pelayanan kebutuhan pangan dengan asupan gizi yang cukup selama Covid-19 sehingga memaksa perempuan memberikan waktu lebih untuk urusan domestik.

1 dari 3 responden menyatakan bahwa bertambahnya pekerjaan rumah tangga menyebabkan naiknya tingkat stress mereka.

Ditambah lagi, koneksi internet yang tidak stabil, pengganggaran kuota internet bagi anak-anak dan bagaimana menggunakan teknologi yanga ada menjadi permasalahan selama pandemik.

Berbagai permasalahan yang telah disebutkan dapat diatasi dengan cara tetap memperjuangakan kesetaraan gender peremempuan di tengah pandemik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun