Membicarakan Supermarket besar nan megah Carrefour mungkin Anda semua terbayangkan dengan suasana Hypermarket atau Toserba alias Toko yang Serba Ada. Semua Produk kebutuhan sehari-hari hampir selalu kita temukan disana. Bisa melihat supermarket tersebut di negara asalnya yaitu Perancis memang merupakan keuntungan tersendiri bagi saya karena minimal saya bisa melihat langsung rupa dari Supermarket itu yang kini makin merajalela di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Awal ceritanya terjadi pada saat saya berkunjung ke kota Mulhouse beberapa bulan lalu dimana saya melihat terdapat beberapa minimarket yang bernamakan Carrefour disana, saya tidak merasa heran karena memang asalnya dari Perancis lalu mengapa saya menyebutnya mini market karena memang tokonya yang kecil bahkan tidak semegah seperti yang ada di Indonesia. Dan untuk kedua kalinya pada saat didalam perjalanan menuju Paris melalui Jalan Tol yang menghubungkan antara kota Karlsruhe (Jerman) dan kota Paris (Perancis) karena hal itulah yang membuat saya kembali berfikir, meski tokonya lebih besar layaknya Supermarket biasa tapi kenapa letak dari Supermarket tersebut selalu ditempat-tempat yang bisa dibilang kurang strategis? melihat lokasi pertama terletak di pinggiran kota namun tidak mudah diakses oleh kendaraan pribadi bahkan lokasinya agak menyusup kedalam pemukiman warga, sedangkan lokasi yang kedua letaknya malah lebih parah lagi yaitu di dekat rest area di pinggiran Jalan Tol. Sepengetahuan saya tidak sekalipun saya melihat ada lokasi Supermarket tersebut yang berada di pinggir jalan raya yang strategis layaknya letak Carrefour di dekat kediaman saya di Bintaro. Aneh memang kalau dikaji lebih dalam lagi, apakah ini hanya sekedar proyek atas lokasi dan manfaatnya saja atau memang sudah direncanakan sebelumnya atau mungkin juga karena biaya sewanya yang mahal. Tapi dari penglihatan saya pemerintah di kota tersebut bahkan lebih memetakan para pedagang lokal atau wirausahawan di tempat-tempat yang strategis di tengah kota. Dan mereka menyisihkan Carrefour ditempat yang agak menyusup kedalam pemukiman warga yang menurut saya sangat bertolak belakang dengan lokasi yang selalu diberikan pemerintah kota di Indonesia untuk Supermarket ternama ini. Dari tulisan ini saya rasa Kompasianer bisa mengkajinya sendiri mengapa Carrefour begitu dielu-elukan di Indonesia tapi malah dianak-tirikan di negara asalnya. Tiap-tiap kebijakan pemerintah tentunya memiliki alasan masing-masing, kalau boleh saya ambil kesimpulan Pemerintah Perancis lebih mengutamakan Para Pengusaha Mandiri dalam hal ini toko-toko wirausahawan dan para pedagang pasar dibanding Supermarket dengan brand besar yang dimiliki oleh perusahaan besar itu pula tentunya. Berikut saya lampirkan foto dari Carrefour di Indonesia dan di Perancis, agar teman-teman Kompasianer bisa menemukan titik perbedaan dari Carrefour di Indonesia dengan di negara asalnya. [caption id="attachment_212397" align="alignleft" width="300" caption="Carrefour Lebak Bulus, Jak-Sel"][/caption] [caption id="attachment_212398" align="alignright" width="300" caption="Carrefour di Kota Mulhouse, Perancis"]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI