Sukabumi-Demam berdarah dengue (DBD) Wabah DBD mulai menyebar di beberapa daerah terlebih lagi saat musim penghujan seperti saat ini, penderita dan korban meninggal karena wabah ini terus meningkat setiap harinya, berbagai cara masyarakat dan pemerintah untuk membasmi wabah DBD, tak terkecuali di Desa Sundawenang kec. Parung Kuda.
"Setiap tahun pasti ada kasus DBD disini 3-5orang yang terjangkit DBD, namun korban hanya terjangkit tidak sampai meninggal dunia" ujar kades Sundawenang
Karena hal itu Desa Sundawenang berupaya untuk membasmi wabah DBD ini, butuh kerjasama antara masyakat dan pemerintah untuk membasmi wabah ini, warga biasanya melakukan foging, meskipun secara klinis dokter tidak menyarankan untuk foging karna tidak efektif, foging direkomendasikan setelah upaya-upaya lain di lakukan, warga desa Sundawenang sudah mengikuti beberapa cara yang disarankan oleh pemerintah seperti membersihkan halaman yang berpotensi sebagai sarang jentik nyamuk,membasmi sarang nyamuk berbasis keluarga dengan cara setiap anggota keluarga bergantian untuk membersihkan lingkungan rumahnya, Â kerja bakti dan upaya terakhir adalah dengan foging.
"Pemerintah juga selalu mengupayakan dalam membasmi wabah DBD ini, agar setiap tahun korban dari wabah ini tidak terus meningkat" tutur kades
Pemerintah memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap masyarakat melalui sosialisasi, penyuluhan. Puskesmas kecamatan Parung Kuda memiliki satuan petugas yaitu Satgas 88 yang dibentuk untuk menginformasikan terhadap masyarakat tentang kesehatan lingkungan, termasuk dalam penangan dbd ini, satgas 88 ini melakukan sosialisasi dan penyuluhan termasuk memberantas tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, apabila diperlukan membagikan bubuk abatil untuk memberantas jentik nyamuk. Warga desa Sundawenangpun inisiatif untuk kerja bakti dalam rangka kegiatan pemberantasan sarang nyamuk yang bersifat isidental yaitu dilakukan dalam jangka 1-3bulan sekali