Jepara, salamduajari.com (25/08) – Alhamdulillaah, akhirnya kami sampai juga di Jepara! Begini, waktu di Semarang, ada yang bilang perjalanan ke Jepara dari Semarang itu sekitar 1.5 – 2 jam; tapi ada juga yang bilang 3 jam bahkan 5 jam. Karena kami sudah mengalami sendiri, kalau kondisi jalan lancar dan kecepatan rata-rata sekitar 60km/jam, maka lama tempuh dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ke Pelabuhan Kartini Jepara adalah sekitar 1.5 jam. Kami berangkat sekitar jam 11.20, dan kami tiba di tujuan hampir jam 13.00. Pada saat itu kami semua mulai merasa lapar, tapi supaya tenang, diputuskan memastikan informasi soal kapal terlebih dulu. Kami pun bertanya ke Dishub setempat dan juga berbincang dengan masyarakat nelayan sekitar. Berikut informasi yang kami dapatkan: 1) Kata orang Dishub kapal sudah berangkat hari ini, baru ada lagi besok jam 11.30, yaitu Kapal Ekspress Bahari 9 (punya swasta, bukan di bawah kelolaan Dishub seperti Feri KM Muria dan Kapal Ekspress KMC Kartini); jadi tidak bisa beli tiket melalui Dishub, melainkan langsung ke kantor Kapal Ekspres Bahari. 2) Karena tetap mau usaha berangkat ke Karimun Jawa hari ini juga, kami tetap mencari kapal nelayan. Beberapa tukang becak yang lagi main gaplek bilang, “susah mas, mba, mending naik ekspres aja besok. Soalnya nelayan itu skarang pada takut. Kalau ketahuan bawa penumpang di pelabuhan sana (karimun jawa) bisa ditangkep petugas. Udah, tunggu besok ajaaa”. 3) Tapi karena masih penasaran tetap kami mencari nelayan langsung. Ketemu! Tapi muahalnya pol! Mereka minta 7 juta rupiah, yang artinya kalau dibagi 10 orang @700ribu. Ketiga hal di atas pun lantas dimusyawarahkan dengan The Terbengkalais lainnya, dan kami semua sepakat untuk menunggu satu malam di Jepara, dan naik kapal Ekspress besok. Sebagian dari kami langsung bergerak ke warung makan, sementara dua orang dari kami langsung pergi membeli tiket. Setelah mereka kembali, ternyata dikabarkan bahwa kantor agen penjualnya baru jual lagi besok, tapi daftar nama kami sudah didaftarkan oleh petugas. Anyway, sekarang sudah tenanglah. Karena sudah hampir pasti ada kapal besok. Yey! Setelah makan kami pun mencari penginapan. Hal yang menarik adalah, menu favorit makan siang tadi bagi teman-teman (baru) bule adalah cumi lada hitam haha. Selain itu, menarik juga untuk mengetahui bahwa tempat penginapan di sekitar Pelabuhan Kartini Jepara berada di kawasan wisata Pantai Kartini, jadi kami semua harus membayar ongkos masuk ke kawasan tersebut. Kalau masuk Ancol Rp 15,000; kalau ke Pantai Kartini Rp 8,000. Karena kami semua sudah cukup lelah, kami langsung segera berhenti ke hotel pertama yang kami temukan. Nama hotel itu adalah Hotel Samudra. Kami cek lobinya bersih, dapurnya bersih, kamar dan toiletnya juga bersih, harganya juga OK, untuk kamar yang muat 4 orang (kamar dengan 2 king bed) Rp 325,000, jadi patungan masing-masing hanya sekitar Rp 80,000 per malam. It’s ok lah. Untuk kamar untuk 2 orang Rp 250,000. Hotel tersebut terhitung baru, mungkin itu sebabnya masih bersih banget. Sekali lagi,yey! Istirahaaat… [caption id="" align="alignnone" width="950" caption="Hotel Samudera, tempat kami menginap"][/caption] Tapi tentu tak lengkap rasanya melewati hari di Pantai Kartini tanpa jalan-jalan. Setelah rebahan sebentar, kami berjalan menyusuri pantai. Ada hotel berbentuk penyu besar, kata orang Kura-Kura Hotel namanya. Banyak warung-warung, pedagang kaki lima, dan berbagai wahana bermain anak-anak versi rakyat, dari karusel, mobil-mobilan, sampai kereta api-kereta api-an (ini gimana sih nulisnya menurut EYD haha xD). Kopinya cair dan maniiis, rujaknya enak, jagungnya enak, tapi secara pemandangan, agak menyedihkan, karena tergolong semrawut dan, yang lebih menyedihkan adalah banyaknya sampah


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI