Mohon tunggu...
Dewi Damayanti
Dewi Damayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger

Musim boleh berganti, namun menulis tak mengenal musim. Dengan goresan tintamu, kau ikut mewarnai musim.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setyani Dwi Lestari, Dosen Swasta Merangkap PNS

16 Agustus 2020   21:34 Diperbarui: 19 Agustus 2020   20:45 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Budi Luhur berada di bawah Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti dan didirikan oleh Drs. Djaetun HS pada 1 April 1979. Visi mulia perguruan tinggi ini adalah mendidik tenaga terampil cerdas dan berbudi luhur. Karena menurut pendirinya cerdas dan berbudi luhur merupakan dua hal terpadu yang tidak terpisahkan. Kecerdasan tanpa dilandasi budi yang luhur akan cenderung digunakan untuk membodohi dan mencelakakan orang lain, sebaliknya budi luhur tanpa diimbangi kecerdasan akan merupakan sasaran kejahatan dan penindasan dari orang lain.

Kini tiga puluh tiga tahun Setyani telah mengabdi di Universitas Budi Luhur. Sebagai Lektor Kepala di Program Studi Manajemen-S2, dia mengampu beberapa mata kuliah, antara lain: Manajemen Sumber Daya Internasional, Metode Riset Bisnis, Matematika Bisnis, Statistik Bisnis, Manajemen Strategik, dan Manajemen SDM Lanjutan. Perjalanan panjang penuh perjuangan  yang dia tempuh mulai berbuah. Seperti keyakinannya selama ini bahwa kesabaran merupakan kunci keberhasilan.

 "Untuk mencapai hasil yang  tinggi itu harus sabar,"nasehatnya bijak.

Pencapaian wanita berpostur mungil yang luwes dalam bergaul ini dalam bidang pendidikan harus diakui. Dia menggondol predikat best paper pada konferensi internasional yang diadakan di Maldives pada tahun 2019. Dia berhasil menyisihkan 31 negara lainnya dengan jurnal ilmiahnya yang berjudul: Effect of Occupational Health and Safety, and Work Environment on Employee Performance with Working Environment  as Mediating Variables. Survei dilakukan pada PT Kereta Api Indoensia, Tahun 2019. 

Penghargaan best paper di tingkat Asia Pasifik juga pernah diraihnya pada tanggal 22 Juli 2015 yang diadakan di Bali. Jika ditelusuri di mesin pencari google, maka tak sulit menemukan karya ilmiahnya yang telah menghiasi laman-laman di luar maupun dalam negeri. Membuktikan kapasitas keilmuan wanita yang mengidolakan Ki Hajar Dewantara ini tak diragukan lagi.

"Pemimpin besar harus sebagai ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso dan tutwuri handayani, sebagai role model, memberi peluang dan mencetak pemimpin yang lebih baik dari dirinya." Setyani menjelaskan alasannya mengagumi Bapak Pendidikan Nasional itu.

Di kalangan mahasiswa Magister Manajemen di Universitas Budi Luhur, Setyani memang dikenal sebagai sosok mengayomi. Dia orang yang akan dicari mahasiswa saat membutuhkan solusi. Pintu ruang kerjanya selalu terbuka bagi yang ingin berkonsultasi atau sekedar berkeluh kesah. Dia tak sekedar menjadikan dosen sebagai sebuah profesi, namun menjalaninya dengan hati.

Profesi dan Tantangan

Bagi Setyani menjadi dosen dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan diri. Apa lagi di era milineal sekarang ini seorang dosen harus peka membaca prioritas kebutuhan di bidang pendidikan, tidak hanya berpaku pada kurikulum yang ditetapkan sebelumnya saja.

"Bagaimana usaha pemerintah mengubah behaviour pembelajaran yang lebih inovatif, berbasis digital dan pengetahuan terbaru yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," Setyani mengemukakan harapannya di bidang pendidikan.

Dan dia memulainya di kampus tempatnya mengabdi. Karena itu materi kuliah di Magister Manajemen tak melulu dalam bentuk teori saja, namun juga diberikan bekal praktis tentang penerapan ilmu di lapangan kelak. Sehingga setiap semester akan diberikan kuliah umum dengan mendatangkan pakar praktisi di bidangnya, seperti: Dewi Motik Pramono, Okky Asokawati, dan lain lain. Muara yang ingin dicapai adalah agar para mahasiswa dapat menimba ilmu dan pengalaman dari mereka yang kompeten di bidangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun