Mohon tunggu...
Dewi Anggraini 19160054
Dewi Anggraini 19160054 Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode untuk Mengetahui Tumbuh Kembang Anak

29 November 2020   23:45 Diperbarui: 29 November 2020   23:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep dasar perkembangan, pertumbuhan, dan perubahanPerkembangan sendiri merupakan suatu proses yang dialami oleh semua mahluk  hidup, mulai dia lahir sampai mati. apabila perkembangan itu  terjadi ada pada manuisa akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan jasmani dan rohani , contoh yang saya amabil dari penulisan artikel ini tentang tumbuh kembang anak pada usia dini, misalnya anak yang mengalami ganguan nafsu makan dikarenakan ada yang dirasakan pada dirinya akan tetapi tidak bisa mengungkapkan, dan cara dia untuk mengungkapnnyaa dengan menimbulkan gejala pada diri anak seperti, gelisah, sulit tidur, rewel, dan lain-lain.

Pertumbuhan yang terjadi pada makhluk hidup biasanya dapat dilihat secara fisik. Misalnya panjang pendeknya anggota tubuh, besar kecilnya bentuk fisual tubuh. Dan pada anak usia dini biasanya dapat dilihat ketika anak baru lahir, misalnya dalam fisik anak baru lahir memiliki bentuk tubuh yang kecil akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia anak akan mengalami pertumbuhan sesuai dengan usia anak.Setelah mengetahui tentang penjelasan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya adalah tentang perubahan. perubahan merupakan kejadian yang dialami oleh makhluk hidup semasa hidupnya secara bertahap dan memerlukan waktu yang cukup lama. Contoh perubahan yang terjadi pada anak usia dini seperti, anak sudah bisa berjalan, anak sudah mulai tumbuh gigi, anak mampu menyebutkan huruf vokal  A,I,U,E,O, dan lain sebagainnya.

Prinsip perkembangan Perkembangan berlangusng seumur hidup dan meliputi semua aspek. Dalam perkembangan sendiri memiliki jangka waktu yang tidak dapat ditentukan tergantung bagaimana seseorang dapat berkembang dengan baik,dalam perkembangan inilah biasanya meliputi dari semua aspek contoh dari aspek jasmani dan rohani dan juga perkembangan  ini berlangsung terus menerus sampai seorang manusia tidak mampu untuk bernafas (meninggal). Setiap individu memiliki kualitas perkembangan yang berbeda. Yang dimaksudkan disini adalah bahwasannya perkembangan pada setiap anak berbeda-beda misalnya dalam cara dia tumbuh, berkembang, atau bahkan ketrampilan yang dimiliki anak akan sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Contohnya pada keluarga yang memiliki anak kembar, meskipun dalam bentuk wajah mereka sama tetapi juga memiliki perbedaa mesipun itu kecil, misalnya anak kembar A memiliki tanda lahir dibagian belakang telingannya sedangkan anak B tidak memiliki tanda lahir, jadi kesimpulannya meskipun seorang anak kembar yang mana kembar dalam arti fisik mereka juga memiliki perbedaan. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan dalam hal ini biasanya dapat dilihat dari prosesnya. Anak pada usia 2-3 tahun biasanya perkembangannya sudah mulai stabil, anak sudah bisa berjalan dengan seimbang, anak bisa meniru hal yang dia lihat. Bahkan untuk kesehatan anak juga sudah stabil, misalnya berat badan dan tinggi anak sudah sesuai dengan tingat usia mereka. Perkembangan berlangsung menuju dari kemampuan yang bersifat umum ke khusus.Dalam hal ini maksudnya adalah semakin bertumbuhnya usia anak dalam mengenal lingkungan sekitar  maka semakin luas juga pola pikir anak yang awalnya anak berada difase yang tidak bisa apa-apa menjadi bisa. Dan tingkatan ini bersifat umum, seperti saat anak mulai belajar berjalan, jika anak tersebut sudah bisa berjalan dengan lancer maka ia akan mulai melompat, melewati papan yang berukuran kecil. Intinya dalam hal ini anak mampu belajar dari satu hal kecil (khusus) yang mana dapat membuat anak juga akan terus mencoba untuk melalukan hal besar (umum). Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat dan diperlambat. Dalam suatu perkembangan ada banyak faktor yang menjadikan anak memiliki proses yang berbeda-beda sesuai dengan pola asuh anak ataupun lingkungan, yang mana faktor ini sangat berpengaruh dalam perkembangan anak. Anak akan mampu tumbuh dan berkembang secara cepat dan lambat tergantung faktor yang terjadi pada proses saat anak mulai mencapai masa pertumbuhan. Jadi saat anak mengalami perubahan pertumbuhan yang cepat maupun lambat dapat juga dilihat dari salah satu faktor tersebut yaitu faktor pola asuh anak yang terdiri dari orang tua atau keluarga, dan juga bisa dilihat dari lingkungan tempat tinggal anak. Perbedaan pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan. Proses dalam pertumbuhan anak umumnya sama. Akan tetapi ternyata anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam bentuk fisik maupun cara berfikir. Yang lebih umumnya dalam fisik anak laki-laki jika setelah memasuki masa pubertas di usia 10-16 tahun maka perkembangan yang terjadi pada anak laki-laki akan semakin cepat, berbeda dengan anak perempuan yang mengalami pubertas pada usia 8-13 tahun yang mana perkembangan secara fisik akan lebih lambat akan tetapi pada anak perempuan jika suda memasuki pubertas maka yang mengalami pertumbuhan secara cepat adalah dalam kemampuan berbahasa dan sosialnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi.

Faktor keturunan (hereditas) Anak adalah anugrah dari Tuhan, yang mana dalam hal ini anak juga memiliki potensi atau kemampuan yang sudah diberikan oleh tuhan sejak lahir. Selain itu juga seiring dengan bertambahnya usia, anak memiliki keturuan yang ia peroleh dari orang tua (GEN), conyohnya dalam sifat, fisik, dan lain sebaginnya ini dapat dilihat secara langsung seiring dengan pertumbuhan anak.

Faktor lingkungan Lingkungan merupakan jenjang kedua setelah anak mampu mengenal keluarga, dalam lingkungan anak akan banyak belajar tentang perkembangan yang terjadi dalam lingkungan tempat ia tinggal. Menurut Jhon Locke manusia dilahirkan dalam keadaan suci bagaikan kertas putih yang belum ada tulisan serta noda sedikitpun. Bilamana anak sudah mampu mengenali lingkungan tempat dia tinggal dan merasa tidak membawa dampak buruk bagi perkembangannya maka hasil dari perkembangan anak akan baik, dan jika dalam lingkungan membawa dampak buruk bagi perkembangan anak otomatis kedepannya anak menjadi tidak baik, karena terpengaruh oleh lingkungan yang tidak baik. Oleh sebab itu lingkungan sangat-sangat berpengaruh dalam perkembangan dan tumbuh kembang anak.

Faktor pembentukan. Pada proses pembentukan pada pertumbuhan anak biasanya dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor pembentukan internal (diri sendiri) dan faktor pembentukan eksternal (lingkungan sekitar). Dalam kedua hal ini dapat dijelaskan bahwa faktor internal merupakan hasil pola pikir diri sendiri yang mana dalam ini anak mampu mempertahankan dan menyesuaikan diri dari pemikiran dia sendiri, sedangkan dari faktor eksternal atau faktor dari lingkungan sekitar merupakan proses dimana anak mampu mempertahankan dan menyesuikan diri didukung atau dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Faktor minat dan bakat. Minat dan bakat anak biasanya bisa dilihat dari kesukaan atau kegemaran anak terhadap sesuatu, atau bisa diartikan sebagai minat adalah perbuatan anak yang mampu mendorong anak akan lebih baik kedepannya, sedangkan bakat diartikan sebagai bawaan sejak lahir, akan tetapi tetap dalam arahan orang tua. Jika minat dan bakat diasah sejalan dengan pertumbuhan anak secara langsung akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak.

Faktor kebebasan. Kebeasan diartikan sebagai penyaluran bakat terhadap ekspresi anak , dalam hal ini mampu mengajarkan keleluasaan anak dalam memilih sesuai dengan kempuan dan potensi yang ada dalam diri anak sepanjang mengarah pada kegiatan yang bersifat positif. Perkembangan fisik (neonatal anak-anak akhir) Menurut kutipan dari idtesis.com neonatal merupakan  suatu keadaan yang ada dalam kehidupan pertama pada bayi. Pada keadaan bayi yang baru lahir masih memiliki kebiasaan yang ia lakukan ketika dalam kandungan, jadi seiring dengan kebiasaan bayi yang sudah dilahirkan harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan diluar rahim. Dalam proses penyesuaian inilah bayi mampu beradaptasi dan berkembang seiring dengan masa pertumbuhan sampai mencapai perkembangan fisik pada anak-anak akhir. Ada beberapa ciri-ciri perkembangan akhir yang dapat dilihat dari perkembangan fisik :

Perkembangan yang pertama terjadi pada masa anak-anak akhir adalah pertumbuhan fisik, dimana pertumbuhan ini cenderung sudah stabil dan akan bertambah secara cepat apabila sudah memasuki masa remaja. Pertumbuhan yang begitu cepat pada anak juga membuat berat badan, tinggi badan anak juga semakin meningkat. Kesehatan dalam hal perkembang juga sangat penting, misalnya dalam gizi yang seimbang dapat membantu peroses perkembangan yang baik pada diri anak. Jaringan-jaringan pada tubuh anak akan lebih cepat berkembang, contohnya dalam jaringan lemak lebih cepat berkembang dibandingkan dengan jaringan otot. Sistem tulang, otot, dan ketrampilan gerak pada anggota tubuh mulai nyata terlihat. Contohnya seperti berali, melompat, mengayuh sepedah, berenang, dan lain-lain Perbedaan anak-anak akhir pada perempuan dan laki-laki berbeda apalagi dalam segi kegiatan yang melibatkan otot besar. Misalnya seperti berguling, memanjat, dan sebagainnya itu merupakan keunggulan dari motorik kasar anak laki-laki. Sedangkan pada anak perempuan yang lebih unggul adalah otot halus atau motorik halus, contohnya dalam hal menulis, mewarnai, menggambar, dan lain-lain. Kegiatan terakhir yang dapat melatih perkembangan anak-anak akhir adalah melatih dan mengembangkan semua aspek tubuh anak untuk digerakkan supaya menjadi stabil dan juga untuk menyempurnakan berbagai ketrampilan. Contoh dalam hal bermain sambil belajar dilingkungan terbuka, atau semacam hal lainnya yang sederhana tetapi membuat anak mampu memahami dan mempraktekannya. Perkembangan kognitif (neonatal anak-anak akhir) perkembangan kognitif merupakan tahapan dari potensi intelektual yang terdiri dari pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa, sintesa, evalusi. Intinya dalam kognitif membahas tentang kemampuan untuk mengembangkan akal. Ciri-ciri perkembangan kognitif pada anak-anak akhir: Menurut piaget, masa kanak-kanak akhir berada pada tahap operasi konkret, atau anak sudah bisa berfikir secara rasional dalam menyelesaikan suatu masalah. Akan tetapi tetap kemampuan berfikir anak masih terbatas, biasanya dalam tahapan ini anak berusia 7-11 tahun. Saat anak memasuki tahap ini ia sudah memahami beberapa bentuk padat, cair, dan volume.  Meskipin ditempatkan diwadah atau tempat yang berbeda bentuk. Anak juga mulai berfikir tentang aktivitas yang bersangkut paut dengan mental, contoh pada saat anak sudah memasuki ranah sekolah maka anak akan diajarkan berbagai macam hewan, secara tidak langsung itu dapat mengasah pola pikir anak atau mental anak dalam bentuk melakukan pembelajaran. Anak telah mampu berfikir secara  logis atau masuk akal, misalnya saat orang tua memberi pertanyaan sederhana kepada anak lalu anak memberikan respon dan menjawab pertanyaan dari orang tua secara masuk akal baik dengan bahasa maupun isyarat. Akan tetapi tetap saja cara berfikir anak masih berorintasi pada imajinasinya. Pada masa ini umumnya ego anak mulai berkurang, karena mungkin anak sudah mulai memahami dan berfikir secara logis terhadap apaun yang didengar dan dilihat oleh anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun