Euforia menyaksikan sekuel film Spider-Man sudah terasa sejak seminggu terakhir. Ada banyak teori fans yang beredar di sana-sini. Drama pembelian advance ticket sales juga terjadi. Euforianya sudah seperti ketika "Avengers: Endgame" tayang, sungguh menarik. Tapi tak ada salahnya, mari bersenang-senang sejenak menyaksikan "Spider-Man: No Way Home".
Selama pandemi, bioskop tanah air mengalami pasang surut jumlah penonton. Pernah lumayan ramai pada masa "A Quiet Place Part II" dan "The Conjuring 3" tayang, namun kemudian kembali sepi karena bioskop kembali ditutup.
Selanjutnya bioskop mulai kembali disarati penonton saat film "Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings" tayang, tapi setelahnya jumlah pengunjung biasa-biasa saja, malah relatif menurun. Beberapa kali aku menonton sendirian dalam satu studio di beberapa bioskop, atau menonton bersama segelintir penonton, terutama apabila filmnya bukan jenis film populer.
Oleh karenanya  ketika semalam melihat bioskop di dekat rumah begitu sarat penonton, aku jadi ikut antusias sekaligus was-was. Agak was-was karena situasi masih pandemi. Namun kulihat petugas penjaga dengan tegas meminta pengunjung untuk scan barcode check in di fitur Peduli Lindungi. Bangku bioskop juga belum 100 persen. Saat ini sekitar 70 persen.
Hingga pukul 20.30 WIB bioskop masih ramai, alias peminat pertunjukan terakhir juga masih banyak. Memang ada banyak fans Marvel yang ngotot nonton pada hari pertama agar tidak kena spoiler.Â
Selain itu memang keantusiasan tak terbendung, apalagi ketika menyaksikan video trailer dan membaca berbagai teori fans.
Omong-omong apakah yang ada di video trailer betul terjadi, apakah memang cerita "Spider-Man: No Way Home" berkonsep multiverse?
Aku tak akan membahas hal tersebut. Apabila penasaran kalian bisa langsung menontonnya.Â
Cerita sekuel kali ini melanjutkan yang terjadi pada film kedua solo Spider-Man yang dibintangi Tom Holland. Masalahnya dengan Mysterio tak berakhir begitu saja. Ada imbasnya.
