Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menguak Misteri Saat Pulang Kampung dalam "Affliction"

23 Januari 2021   14:34 Diperbarui: 23 Januari 2021   14:41 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film horor pertama Teddy dan Raihaanun (sumber gambar: Kompas)

Pada saat pulang ke kampung halaman bisa jadi bukan kehangatan yang datang menunggu, melainkan misteri yang terkubur. Kisah mencekam ini bisa kalian simak di film horor pertama Teddy Soeriaatmadja berjudul "Affliction".

Dikisahkan Nina (Raihaanun) baru saja berduka karena ibunya meninggal. Ia kemudian kedatangan tamu, gadis desa bernama Narsih (Dea Panendra) yang mengaku sebagai perawat ibu mertuanya (Tutie Kirana). Ia meminta Nina dan suaminya, Hasan (Ibnu Jamil) untuk pulang dan bergantian merawat ibunya.

Nina selama ini tidak tahu mertuanya masih hidup, ia mengira Hasan selama ini hidup sebatang kara. Hasan kemudian berdalih hubungan dirinya dengan ibunya kurang baik selama ini, sehingga ia sengaja menutupinya.

Ketika mereka tiba di rumah masa kecil Hasan, Nina melihat ibu mertuanya kerap berkelakuan aneh. Ia sering bercerita mendengar suara-suara. Ada kamar yang pintunya selalu dikunci. Dan ternyata perempuan yang pernah datang ke rumahnya tersebut tak pernah bekerja di rumah mertuanya.

Situasi di rumah semakin tak enak. Berbagai kejadian ganjil membuat Nina dan kedua anaknya ingin segera pulang ke Jakarta, namun nuraninya memintanya memecahkan misteri di dalam rumah. Ada apa sebenarnya dengan rumah masa kecil Hasan?

Sebuah Horor Thriller dari Pasangan Suami Istri Teddy-Raihaanun
Film "Affliction" ini merupakan film horor thriller pertama Teddy Soeriaatmadja dan merupakan film ketiga pasutri tersebut setelah "Badai Pasti Berlalu" dan "Lovely Man".

Film-film Teddy umumnya berkutat di drama dan menguras emosi. Tak heran bila dalam film "Affliction" ini lebih kental nuansa dramanya di awal-awal film. Namun kemudian jalinan kuat dramanya mengendur dan Teddy seolah-olah membiarkannya mengalir begitu saja seperti kurang pondasi di bagian kedua filmnya.

Mungkin karena "Affliction" merupakan proyek horor pertamanya, sehingga film ini terasa kurang mencekam dan kurang berkesan. Padahal potensi horornya sudah besar, ada rumah besar, kamar terkunci, sumur, juga keempat aktor dan aktris yang aktingnya tak diragukan lagi, dari Raihaanun, Ibnu Jamil, Tutie Kirana, dan Dea Panendra yang rata-rata pernah meraih atau menjadi nominator piala Citra.

Atmosfer rumahnya, nuansa horornya kurang menggigit. Dari visual dalam rumah, kemunculan gangguan supranatural, hingga munculnya penampakan kurang menegangkan dan menyeramkan. Ada bagian yang mengingatkan pada adegan dalam "Pengabdi Setan" tapi kurang tereksekusi dengan apik.

Kepingan-kepingan misterinya juga kurang tertata dengan baik dan terkesan terburu-buru untuk dieksekusi. Sedangkan latar daerahnya yang berada di Wonosobo terkesan hanya tempelan, padahal latar ini masih bisa dieksplorasi karena daerah ini di pegunungan yang relatif sepi dan punya mitos-mitos tertentu.

Alhasil ketika menontonnya, sensasi tegangnya kurang dapat. Hingga filmnya tamatpun, aku merasa filmnya datar-datar saja, meskipun ada kejutan di bagian akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun