Hari itu merupakan perayaan wisuda yang diadakan oleh fakultas. Di sekitar pintu masuk ada banyak karangan bunga dan juga banner lowongan pekerjaan. Sebagian besar dari karangan bunga dan banner itu berasal dari perusahaan 'start up' berbasis teknologi. Wah mereka cerdik mengambil momen tersebut untuk berburu SDM baru yang masih fresh.Â
Kini perusahaan 'start up' sudah tak merasa minder untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar. Dengan semakin banyaknya aplikasi berbasis android dan peluang ke depan yang masih cerah, mereka optimis akan banyak generasi milenial yang tertarik untuk bekerja di sana.Â
Tak heran jika belakangan ini ada banyak perusahaan 'start up' yang ikut membuka stan pada saat bursa karir, baik yang diadakan di tingkat universitas maupun yang diadakan di fakultas-fakultas. Oleh karena aku bekerja di fakultas ilmu komputer, maka kuperhatikan hampir sebagian besar yang membuka stan lowongan pekerjaan adalah 'start up' berbasis teknologi seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sebagainya.Â
Tak hanya di bursa karir, mereka juga menarik minat calon wisudawan dan mahasiswa dengan juga menggelar stan pada saat diadakan seminar atau workshop atau juga ikut mengisi workshop tersebut. Ada banyak calon wisudawan yang mengikuti magang di tempat mereka. Setelah lulus mereka bisa langsung bekerja di sana atau jika pun keluar maka akan mendapatkan pengalaman.Â
'Start up' senior seperti Tokopedia dan Bukalapak pun mulai bekerja sama dengan pihak kampus untuk melakukan riset kolaborasi. Ini merupakan 'win-win solution', pihak kampus akan mendapatkan dana dan fasilitas untuk melakukan riset dari mereka, mereka juga mendapatkan hasil dari riset tersebut untuk meningkatkan performa atau menciptakan peluang model bisnis baru.Â
Ide Dihargai, Lebih Santai, Â dan Kolaboratif
Perusahaan 'start up' merupakan perusahaan rintisan. Mereka biasanya baru berjalan kurang dari tiga tahun dan memiliki jumlah SDM yang terbatas. Ada banyak perusahaan 'start up' di Indonesia. Yang sebenarnya sudah bisa disebut perusahaan besar di antaranya  Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Yang masih baru jenius usahanya banyak. Ada yang fokus di usaha simpan pinjam, jual beli emas, makanan, hiburan, TI,dan sebagainya.
Aku pernah mengobrol dengan calon wisudawan. Mereka tertarik bekerja di 'start up' karena budaya bekerjanya yang dinilai lebih santai serta gaji yang lumayan besar. Mereka kurang suka bekerja dengan baju dan sepatu formal serta jam kerja yang saklek.Â
Ya aku melihat ada banyak perusahaan 'start up' yang tidak masalah ketika karyawannya mengenakan celana denim dan kaus berkerah serta sneaker. Mereka lebih mengutamakan ide, performa, dan output pekerjaan.Â