Film yang beredar di bioskop-bioskop mulai 28 Mei 2009 baru sempat DD tonton tadi sore seusai mengikuti Workshop Menulis Sehari Bersama Redaktur Harian SM. Jadi tertarik untuk sesekali menulis tentang resensi dari pada selama ini yang selalu menggeluti artikel saja. Sebenarnya ini film sudah lama sekali, sambungan dari VIRGIN yang DD tonton semasa kelas 3 SMA dulu. Sedangkan film VIRGIN 2 ini berkisah tentang persahabatan dua orang remaja putri Tina (Christina Santika, 16 th) dan Nadya (Joanna Alexandra, 19 th) yang terjerumus ke profesi kelam yang seharusnya tidak mereka lakukan di usia mereka. Masa remaja bukanlah hal yang mudah bagi mereka. Persahabatan seringkali harus dibayar dengan mahal, bisa jadi dengan sebuah kematian tragis, justru ketika mereka ingin merubah jalan hidupnya. Saat melihat tulisan "BASED ON TRUE STORY" rasanya tertantang sekali mengikuti alur ceritanya. Sebenarnya bukannya saya sangat suka menonton fim-film porno atau yang berbau kekerasan seperti ini. Tapi film semacam ini merupakan rekomendasi Dosen Pembimbing saya semasa melakukan penelitian mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja SMA. Hal utama yang berawa dari Dugem di cafe atau diskotek, kemudian merambah ke miras dan obat, menyeret seseorang ke dunia prostitusi. Dalam penelitian DD, sudah menjadi fenomena tersendiri adanya pelegalan prostitusi itu sendiri. Bahkan anak-anak sekecil 13 tahun yang masih duduk di bangku SMP rela menggadaikan "keperawanannya" demi mendapatkan sebuah Black Berry. Konsumerisme di kalangan anak muda turut serta dalam terjadinya lingkaran setan yang tak ada habisnya membuat generasi Indonesia terperosok ke dunia yang semestinya peru dihindari. Hal ini bukan hanya omong-omong biasa berupa bualan, beberapa teman yang pernah DD wawancarai adalah masih SMA tapi sudah sering Dugem dan melayani Om-Om. Bagi yang berduit bukan motif mencari uang tapi sekedar hepi-hepi saja. Ketika menonton film ini DD rasanya seperti di bawa ke dimensi teman-teman yang telah terperosok di lembah kenistaan hingga menelan korban. Ada salah satu teman namanya Fitri, broken home dan tewas OD di kamarnya sendiri. Kemudian Dion yang sejak SMP diajari menjadi BD. Karena dia anak pejabat bisa dikeluarkan dari penjara kemudian puluhan kali masuk RSJ untuk mengikuti rehabilitasi NAPZA. Ya, setuju bahwa film VIRGIN2 ini bukan porno, tapi membuka mata masyarakat Indonesia bahwa seperti inilah realitanya. Sexs, aborsi, drugs sudah rentan bersentuhan sehari-hari. DD sendiri waktu itu tidak sempat survey langsung ke Cafe atau diskotek untuk melihat seperti apa kondisi di sana (karena tak bisa memakai baju yang harus terlihat open an bermerk tentunya untuk masuk ke sana). Sebenarnya menyenangkan berkawan dengan mereka, sayangnya pengucilan dari masyarakat yang membuat mereka melarikan diri ke tempat-tempat dugem dan drugs untuk menghilangkan stress. Masih ada Diva yang anak pejabat dan hobi dugem untuk menghilangkan kesepian karena ortunya sibuk kerja. Ada Vivian gadis cina yang hanya ikut-ikutan anggota gengnya saja. DD sendiri saat itu berusaha membaur. Bagaimana pun juga teman SMA merupakan sahabat yang selalu dapat meninggalkan kenangan-kenangan paling berkesan dalam hidup. Ketika mengerti bahwa jalan hidup sudah diatur, maka kejadian seperti ini dapat memberikan gambaran bahwa segala yang ada di film bukan hanya isapan jempol. Seseorang yang bisa bergaul secara luas akan mudah menemukan hal-hal semacam ini di kehidupan nyata. Untuk itu, mari selamtkan bangsa. Dan tetap jaga Ke-VIRGIN-annnya yah?.. Salam kompasiana...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI