Mohon tunggu...
Dewi Ayu Pramesty
Dewi Ayu Pramesty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vape Sebagai Alternatif Mengurangi Konsumsi Rokok Tembakau? Yakin Aman?

22 September 2022   13:09 Diperbarui: 22 September 2022   13:21 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

E-CIGARETTE

Dewasa ini,vape merupakan tren yang sedang hits di kalangan anak muda. Tak sulit bagi kita untuk menemukan anak muda yang menggunakan vape. Di tempat umum pun sudah banyak kita jumpai remaja yang menggunakan benda tersebut. 

Selain mengikuti tren,tak sedikit juga orang yang menggunakan vape dengan alasan bahwa vape lebih aman jika dibandingkan dengan rokok tembakau. Tak hanya pria,banyak pula wanita yang menggunakan vape dengan dalih bahwa vape itu aman. Apakah benar anggapan mereka bahwa vape itu lebih aman dari rokok tembakau? Mari kita simak penjelasannya.

Siapa sih yang gak kenal vape? Electronic ciggarete (rokok elektronik) atau vape merupakan salah satu  NRT ( Nicotine Replacement Therapy) yang bekerja dengan menggunakan baterai sebagai penghasil listrik untuk memproduksi nikotin dalam bentuk uap (BPOM,2015). Prinsip kerja dari vape tidak sama dengan rokok tembakau. 

Cara kerja dari vape yaitu dengan mengubah/memanaskan zat kimia pada cairan/liquid menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan dari baterai kemudian menghasilkan uap yang dihirup oleh pengguna. 

Sebelum membahas mengenai perbandingan vape dan rokok tembakau, terlebih dahulu kita perlu tahu tentang bagian-bagian dari vape itu sendiri. Komponen utama dari vape yaitu:

  • Atomizer

Atomizer berfungsi untuk memanaskan cairan menjadi uap. Atomizer digolongkan menjadi 3 jenis yaitu RTA,RDA,dan RDTA. RTA merupakan jenis atomizer yang memiliki tank sebagai media penyimpanan untuk menampung liquid. 

Sedangkan RDA merupakan kebalikan RTA dimana RDA merupakan jenis atomizer yang tidak memiliki tank dan pada penyimpanan cairannya menggunakan kapas. 

Yang terakhir yaitu RDTA yang merupakan penggabungan dari RDA dan RTA sehingga ketika tank pada atomizer jenis ini pecah maka tetap masih bisa digunakan. 

  • Mod

Mod berfungsi sebagai  penampung baterai dan rangkaian listrik yang mana nantinya akan digunakan untuk  menyalurkan arus listrik dari baterai ke atomizer. 

Mod sendiri tergolong menjadi 2 yaitu mechanical mod dan electrical mod. Perbedaan dari kedua jenis mod ini adalah electrical mod memiliki komponen listrik serta chip sedangkan mechanical mod tidak memiliki komponen listrik.

  • Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber energi untuk menghantarkan listrik ke mod supaya bisa mengaktifkan kerja atomizer dalam memanaskan liquid. Baterai yang digunakan pada vape merupakan baterai khusus yang bisa diisi ulang.

  • Liquid

Liquid merupakan cairan yang terdapat pada vape dimana mengandung air,zat kimia,nikotin,dan aroma perasa yang jika dipanaskan akan menghasilkan uap.

Vape atau vapor sering kali dikatakan sebagai alternatif untuk mengurangi konsumsi rokok tembakau karena tidak melibatkan pembakaran tembakau dan bebas dari kandungan tar. 

Pada awalnya pun WHO (World Health Organization) sempat menyarankan  vape sebagai  NRT ( Nicotine Replacement Therapy) untuk mengatasi kecanduan nikotin dengan cara mengurangi kadar nikotin secara bertahap di bawah supervisi dokter. Akan tetapi, semakin kesini justru semakin banyak terungkap fakta serta dampak tentang vape. 

Walaupun pada vape nikotin memiliki bentuk cair dan pada rokok tembakau nikotinnya berasal dari hasil pembakaran tembakau, ternyata bahaya nikotin serta efek kecanduannya tetap sama. 

Yang membedakan antara keduanya hanya jika pada vape kadar nikotinnya bervariasi dari rendah ke tinggi.  Bahkan sudah banyak penelitian yang menyatakan bahwa tidak sedikit kasus dimana kadar nikotin yang berada pada label produk vape berbeda dengan kadar aslinya. 

Selain itu,juga terdapat fakta dimana pada sejumlah vape  memiliki kandungan seperti diacetyl dan acetyl propionyl yang melebihi batas kemanan yang direkomendasikan FDA. Overdosis zat tersebut dapat menyebabkan penyakit pada pernapasan jika dihirup. 

Tak hanya itu, kandungan utama pada vapor seperti glycols dan glycerin yang berfungsi sebagai pengikat nikotin pun ternyata bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi saluran pernapasan, iritasi mata,tenggorokan kering,dan alergi. 

Pada uap yang dihasilkan dari vape juga mengandung bahan kimia berbahaya sama seperti pada rokok tembakau seperti contohnya kandungan formaldehida yang justru konsentrasinya 3x lebih tinggi dan kandungan nikel 100x lebih tinggi dari rokok tembakau pada umumnya. Uap dari vape juga mengandung radikal bebas dan zat berbahaya seperti PAH,benzena,dan TSNa yang bersifat karsinogenik. 

Fakta lain yang tak kalah mengejutkan yaitu menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), terdapat lebih dari 2500 kasus kelainan paru-paru akibat menggunakan vape. Kemudian lebih aman mana antara menggunakan rokok tembakau dan vape? 

Dari berbagai fakta yang didapat,dapat disimpulkan bahwa vape juga sama sama berbahaya bagi tubuh. Vape hanya sedikit lebih aman  daripada rokok tembakau karena tidak adanya kandungan tar yang membahayakan namun justru kandungan lain dari vape bisa menyebabkan gangguan kesehatan lain sehingga pada intinya keduanya sama-sama berbahaya dan bukan berarti bahwa vape aman.

Vape yang awalnya diharapkan mampu untuk membantu mengurangi orang yang kecanduan rokok tembakau untuk berhenti merokok justru menimbulkan banyak masalah baru seperti bertambahnya perokok pemula karena ingin mengikuti tren dan menganggap bahwa vape itu aman. 

Banyak pula mantan perokok yang kembali merokok karenan adanya klaim aman pada rokok elektrik. Lebih parahnya lagi, banyak juga yang menjadi dual use (menggunakan rokok tembakau dan rokok elektrik) sehingga akan makin sulit untuk berhenti merokok dan justru menggunakannya secara bergantian. 

Pada dasarnya,vape atau rokok elektrik  tidak bisa menjadi alternatif untuk mengurangi kecanduan rokok tembakau karena vape juga mengandung bahan berbahaya. Akan tetapi, karena belum banyak penelitian jangka panjang mengenai vape membuat vapor seolah lebih aman. Oleh karena itu,sebaiknya kita tidak menggunakan keduanya baik rokok elektrik maupun rokok tembakau karena sama-sama berbahaya bagi kesehatan.

STOP SMOKING AND VAPING FOR YOUR FUTURE LIFE


Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun