Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memilih Para Pemimpin Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019

3 Desember 2018   08:52 Diperbarui: 7 Desember 2018   17:42 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Ini Senen, Tanggal 03, Bulan Desember, Tahun 2018, Jam 09.15.Sebenarnya saya "Tidak Suka Berpolitik & Tidak Akan Pernah Mau Masuk Politik" Walau pun saya tahu sedikit atau banyak (Teori & Praktek) mengenainya.Karena saya merasa itu bukan bidang keahlian saya.Tapi suka tidak suka, saya harus menerima politik itu ada di dalam kehidupan kita sehari-hari di mana pun kita berada saat ini.Hari ini saya kebetulan sedang "Off Flight" jadi saya punya kesempatan, untuk menulis kembali artikel yang sudah lama ada pada diri saya.Pernah tayang sekitar tahun 2014 an.Namun, sepertinya harus di koreksi & tambahi lagi dengan hal yang baru.Momentnya kebetulan pas, itu saja alasan saya untuk memunculkannya kembali kepada para pembaca Kompasiana yang budiman di mana pun berada saat ini.

Terus terang memilih seorang pemimpin adalah, suatu pekerjaan yang sangat tidak mudah.Apalagi pada jaman yang serba instant seperti sekarang ini.Akan tetapi, keluhan ini tidaklah bisa kita pungkiri atau hindari.Karena hal ini adalah, lumrah dalam suatu tatanan negara yang mempunyai azas demokrasi seperti Republik Indonesia.Juga berdasarkan banyaknya beragam tuntutan, perspektif terhadap calon pemimpin yang akan menjadi pilihan.

Secara sosiologis, memang bisa jikalau kemunculan pemimpin ini sangat erat kaitannya dengan kepentingan serta kebutuhan.Dari suatu kumpulan yang menginginkan bahwa, dengan adanya pemimpin dari kalangan yang bersangkutan.Maka akan bisa mengakomodir, semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan mereka.Namun yang paling utama, pemimpin itu harus bisa menjalankan aspirasi orang banyak yang memilihnya.

Namun sekali lagi, tidaklah mudah untuk menyatukan suatu keinginan dari berbagai macam orang & golongan yang ada di dalam masyarakat.Karena sebagai mana hukum alam, semakin maju sebuah peradaban, maka akan semakin kompleks juga tuntutan terhadap siapa calon pemimpinnya.Akan tetapi secara garis besar & mudahnya masyarakat memilih para calon pemimpinnya berdasarkan kriteria :

1. Karena tahu back ground, dari calon pemimpin yang akan di pilihnya.Yang paling utama adalah sebelum waktu pemilihan itu terjadi.Dalam hal ini adalah prestasi kerja yang bersangkutan di dalam masyarakat sehari-hari (Dalam Waktu Lama) Jadi masyarakat bisa menilai yang bersangkutan layak atau tidak mewakili asfirasi mereka.Dalam pemilihan pemimpin yang akan terjadi.Serta penilaian itu terjadi, bukan hanya pada waktu adanya pemilihan yang akan di adakan (Dalam Waktu Singkat) seperti : Pemilihan Presiden, Anggota DPR & MPR, DPRD, Gubernur, Bupati, Walikota, Camat, Lurah, RT & lain sebagainya.

2. Berdasarkan prestasi dalam bidang tertentu.Yang secara garis besarnya, tidak memandang pada asfek yang lainnya.Misalnya seorang Ahli Tata Negara, karena kemampuannya dalam menguasai bidang ilmu yang di gelutinya.Maka secara langsung atau pun tidak langsung, menjadikan yang bersangkutan.Di identikan, bisa memimpin suatu bidang kerja yang berhubungan dengan kenegaraan.Hal ini biasanya terjadi secara spontan, tanpa perlu proses yang lama untuk membentuk opini seperti yang ada di atas.

3. Karena berdasarkan asal muasal "Ascribed" dari calon pemimpin.Misalnya karena turunan dari "Prabu Siliwangi" Sehingga secara langsung atau tidak langsung.Masyarakat akan menilai, yang bersangkutan merupakan keturunan dari orang yang berpengaruh besar.Di dalam kehidupan berbangsa & bertanah air.Pada waktu jaman dulu, mau pun pada saat sekarang.Hal ini terjadi karena merupakan suatu penghormatan dari masyarakat kepada calon pemimpin tersebut.Sehingga ada anggapan (Relatif) bahwa yang bersangkutan, akan memiliki juga jiwa dari pemimpin yang terdahulu tersebut.

4. Karena pengaruh dari pihak ke 3 (Tiga) "Influenced" Yang bahasa sederhana atau mudahnya adalah : "Orang Yang Tidak Tetap Pikirannya Atau Labil" dalam artian yang umum, kaum ini tergolong orang yang senang ikut-ikutan saja.Kelompok ini sangat banyak di temui saat sekarang.Di ibaratkan seperti angin, kemana ia bertiup, ke sanalah ia condong.Jadi bisa saja, dengan penuh semangat 45 sekarang ia akan memilih pemimpin bernama "Si Unyil" namun tiba-tiba esok harinya berganti lagi pilihannya menjadi "Si Usro" Alasannya utamanya adalah seperti paparan di atas.

Maka berdasarkan dari 4 (Empat) point di atas.Maka kiranya tentu, point pertamalah yang kiranya bisa menjadi acuan utama dalam memilih seorang pemimpin.Sebab perlu di ketahui juga, yang namanya memimpin itu, bukanlah suatu pekerjaan yang hanya bersifat tekhnis semata.Tapi lebih berdasarkan dengan gabungan dari banyak asfek yang mencakup : Kepribadian, kemahiran & pengetahuan yang bersangkutan di dalam memimpin.

Seorang pemimpin haruslah bisa menyusun strategi & skala prioritas tertinggi dalam menjalankan kepemimpinannya tersebut.Sesuai dengan amanat yang di emban & di berikan kepadanya.Serta harus bisa & mampu, membaca konstelasi sosial yang ada di dalam masyarakat.Mau pun pada tempat yang di pimpinnya.Sikap arif, santun & bijaksana (Bukan Sebaliknya), akan di terapkan dalam segala lini kehidupannya.Yang akan berakibat besar pada pengaktualan nyata dari yang di pimpinnya.

Akan tetapi, untuk sebagian orang hal tersebut di atas tidaklah menjadi penting.Karena mereka berpikir, secara instantnya saja.Fenomena ini bisa kita lihat, pada saat ini dalam pemilihan Presiden & Anggota DPR, MPR & DPRD lain sebagainya.Banyak wajah-wajah baru tiba-tiba muncul kepermukaan (Calon Presiden Tak Termasuk) yang sebelumnya (Mohon Maaf) tidak lah pernah kita kenal keberadaan & perbuatannya di masyarakat.Kita terbingung-bingung & sekaligus takjub dengan kehadiran orang-orang ini.Yang menyatakan mereka akan berjuang untuk kemajuan "Bangsa & Negara Republik Indonesia" Serta untuk kepentingan yang lebih luas pada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun