Mohon tunggu...
dewandaevelyn
dewandaevelyn Mohon Tunggu... Saya mahasiswa di Universitas PGRI Madiun

Saya merupakan mahasiswa dengan program studi manajemen di salah satu universitas yang ada di Madiun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas Mahasiswa KKN - Limbah Kulit Telur Asin Disulap menjadi Bahan Media Ajar di SDN Balerejo

8 Februari 2025   19:59 Diperbarui: 8 Februari 2025   19:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kreatif! KKN-T UNIPMA Kelompok 14 Manfaatkan Limbah Kulit Telur Asin Sebagai Media Pembelajaran di SDN Balerejo

Desa Balerejo, Kabupaten Madiun, menjadi lokasi pelaksanaan program inovatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Pengabdian Masyarakat (KKN-T PM) Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) Kelompok 14. Salah satu program unggulan mereka adalah memanfaatkan limbah kulit telur asin sebagai media pembelajaran kreatif untuk siswa SD. Program ini berangkat dari temuan lapangan bahwa Desa Balerejo merupakan sentra produksi telur asin. Namun, limbah kulit telur yang dihasilkan setiap hari hanya menjadi sampah yang tidak dimanfaatkan. "Kami melihat potensi besar dari limbah ini. Dengan sedikit kreativitas, limbah kulit telur asin bisa menjadi bahan edukasi yang menarik," ujar Koordinator Kelompok KKN-T (PIC).
Sebagai langkah awal, mahasiswa melakukan survei ke rumah produksi telur asin yaitu Bu Ririn di Desa Balerejo. Mereka menemukan bahwa limbah kulit telur asin kerap dibuang begitu saja karena dianggap tidak memiliki nilai guna. Dari hasil survei tersebut, tim KKN-T Kelompok 14 menggagas ide untuk mengolah limbah kulit telur asin menjadi berbagai media pembelajaran. "Kami ingin memberikan sesuatu yang berbeda bagi siswa SD di sini. Dengan media pembelajaran dari limbah ini, mereka tidak hanya belajar pelajaran sekolah, tetapi juga tentang lingkungan dan kreativitas," tambah (PIC).
Selama pelaksanaan program, mahasiswa mengadakan serangkaian pelatihan kreatif bersama siswa SD Balerejo. Yaitu mengajarkan cara membuat kerajinan tangan dari kulit telur asin, seperti mozaik, hiasan dinding edukatif, serta alat peraga berbentuk alfabet dan angka. Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut. "Seru banget bisa bikin mozaik dari kulit telur. Aku baru tahu kalau kulit telur bisa dipakai buat belajar," ujar Dika, salah satu siswa kelas 3 SD.
Tidak hanya siswa, para guru juga menyambut positif program ini. Kepala Sekolah SDN Balerejo 1, Ibu Nina, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan warna baru dalam proses pembelajaran. "Anak-anak jadi lebih aktif dan kreatif. Ini juga membantu mereka memahami pentingnya menjaga lingkungan," katanya. Mahasiswa KKN-T juga memberikan edukasi tambahan tentang pentingnya daur ulang dan pengelolaan limbah kepada siswa. Mereka menanamkan pemahaman bahwa limbah tidak selalu harus dibuang, tetapi bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Selain itu, mahasiswa mendemonstrasikan cara membuat media pembelajaran berbentuk huruf dan angka dari kulit telur asin yang ditempelkan pada papan karton. Media ini digunakan untuk membantu siswa belajar membaca dan berhitung dengan cara yang menyenangkan. "Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan kulit telur asin benar-benar bersih sebelum digunakan. Tapi setelah melalui beberapa tahap pembersihan dan pengeringan, hasilnya sangat memuaskan," jelas (PIC). Program ini juga memberikan dampak positif bagi para produsen telur asin di desa tersebut. Beberapa produsen mulai tertarik untuk mengumpulkan dan menjual limbah kulit telur asin yang sebelumnya hanya dibuang. "Kami senang ada manfaat dari limbah yang biasanya cuma jadi sampah. Kalau ini bisa terus berkembang, mungkin ke depannya bisa jadi tambahan penghasilan," ujar Bu Ririn, salah satu produsen telur asin di Balerejo.
Sebagai bagian dari keberlanjutan program, mahasiswa KKN-T memberikan pelatihan kepada para guru SD agar mereka dapat melanjutkan kegiatan serupa setelah mahasiswa selesai menjalankan program KKN-T. "Kami ingin program ini tidak berhenti sampai di sini saja. Harapannya, guru-guru bisa terus mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran menggunakan bahan sederhana seperti kulit telur," tambah (PIC). Tidak hanya itu, mahasiswa juga menyerahkan beberapa alat peraga dari kulit telur asin yang sudah mereka buat kepada pihak sekolah sebagai bentuk kontribusi jangka panjang.
Kepala Desa, Bapak Teguh, menyebut bahwa program KKN-T Kelompok 14 ini membawa perubahan positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan lingkungan. "Ini contoh bagus bagaimana teknologi tepat guna bisa diterapkan dengan sederhana tapi efektif. Kami berharap ide seperti ini terus berkembang," ujar Pak Teguh. Dengan adanya program ini, siswa SD di Desa Balerejo tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Melalui inovasi ini, KKN-T PM Kelompok 14 UNIPMA membuktikan bahwa limbah kulit telur asin dapat menjadi media pembelajaran yang kreatif dan bermanfaat. Mereka berharap desa Balerejo terus mengembangkan potensi lokal dan menjaga semangat inovasi yang telah ditanamkan. Inovasi sederhana berbasis teknologi tepat guna ini menjadi bukti bahwa pendidikan, kreativitas, dan kesadaran lingkungan dapat berjalan beriringan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun