Mohon tunggu...
dewa gedesujana
dewa gedesujana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

dewa gede sujana, mahasiswa farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obesitas di Masa Pandemi Covid-19

16 Mei 2021   18:38 Diperbarui: 16 Mei 2021   18:43 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

DAMPAK OBESITAS :

Obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya Serangan jantung koroner, Stroke, Diabetes melitus (kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi), berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu, mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas ketika sedang tidur,  dan mengakibatkan penyakit kanker (pada Laki-laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat, sedangkan pada Wanita berisiko tinggi untuk menderita kanker payudara dan leher Rahim), meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat, juga dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan reproduksi.

CARA PENCEGAHAN OBESITAS :

cara mencegah terjadinya obesitas yaitu :

  • Berolahraga dengan rutin
  • Dengan berolahraga, tubuh akan dapat mengubah lemak menjadi karbohidrat yang dijadikan sebagai sumber energi. Olahraga yang direkomendasikan adalah yang bersifat aerobik atau olahraga yang menggunakan oksigen dalam sistem pembentukan energinya. Misalnya berjalan selama 20-30 menit setiap harinya, berenang, senam aerobik, dan bersepeda.
  • Kurangi makanan yang mengandung banyak lemak
  • Salah satu faktor penyebab obesitas adalah terjadi akumulasi lemak yang berlebih atau abnormal dalam tubuh. Maka, disarankan bagi penderita obesitas untuk membatasi konsumsi lemak per harinya, yaitu sesuai dengan batas konsumsi lemak yang disarankan Kementrian Kesehatan RI adalah sebanyak 67 gram (5 sendok makan minyak) per orang per hari.
  • Diet kalori
  • Diet ini dilakukan dengan mengurangi asupan kalori harian. Penenlitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori lebih efektif dalam menurunkan kadar leptin dibandingkan dengan olahraga aerobik dan pilates selama 16 minggu. Semakin banyak defisit kalori, maka penurunan berat badan pun semakin banyak, adapun penurunan berat badan dengan metode ini dapat mencapai 10% berat badan sebelumnya.
  • Cukupnya waktu tidur
  • Hubungan antara kurangnya jam tidur dengan peningkatan berat badan disebabkan oleh gangguan regulasi hormon leptin dan ghrelin, hormon leptin adalah hormon yang dapat menekan nafsu makan sedangkan hormon ghrelin adalah hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menurunkan pengeluaran energi dalam tubuh, di mana ketika seseorang tidak memiliki waktu tidur yang cukup ( kurang tidur / bergadang ) maka akan menurunkan produksi hormon leptin sehingga tidak mampu menyeimbangi hormon ghrelin dalam tubuh dan dapat menybabkan peningkatan nafsu makan. Efek tersebut dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan akan berkembang menjadi obesitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun