Mohon tunggu...
Devy Puspita
Devy Puspita Mohon Tunggu... Pengangguran

suka es krim

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Kuningan: 7 Makanan Legendaris dengan Fakta yang Bikin Kamu Melongo

26 September 2025   17:14 Diperbarui: 26 September 2025   17:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Makanan Sunda (Sumber: Instagram/iin_ara)). 

Kalau bicara kuliner Jawa Barat, mungkin nama Bandung atau Bogor sering jadi sorotan. Tapi tahukah kamu, di kaki Gunung Ciremai ada sebuah daerah bernama Kuningan yang punya kuliner khas unik sekaligus penuh cerita. Bukan cuma soal rasa, makanan di Kuningan erat kaitannya dengan tradisi, keseharian masyarakat, bahkan sejarah panjang daerah ini.

Kalau kamu liburan ke Kuningan, jangan cuma mampir ke wisata alamnya yang indah. Pastikan juga mencicipi kulinernya. Berikut ini 7 makanan khas Kuningan yang nggak hanya bikin perut kenyang, tapi juga menyimpan fakta menarik di baliknya!

1. Nasi Kasreng

(Foto Nasi Kasreng (Sumber: Instagram/kuningan foodies)). 
(Foto Nasi Kasreng (Sumber: Instagram/kuningan foodies)). 

Sekilas, nasi kasreng terlihat sederhana: nasi putih ditemani lauk tempe goreng, ikan asin, tahu, dan sambal pedas. Namun, inilah makanan rakyat yang dulunya jadi andalan para petani di sawah. Keunikannya, nasi kasreng tetap enak meski sudah dingin. Karena itu, nasi ini sering dibawa sebagai bekal seharian di ladang.

Faktanya, nasi kasreng bukan cuma makanan pokok, tapi juga simbol kesederhanaan masyarakat Kuningan. Sekarang, nasi kasreng bisa kamu temukan di warung-warung kecil dengan harga terjangkau. Makan seporsi nasi kasreng sambil duduk lesehan, rasanya seperti menyatu dengan kehidupan khas pedesaan Sunda.

2. Tahu Kopeci

(Foto Tahu Kopeci (Sumber: Instagram/e_ndro)). 
(Foto Tahu Kopeci (Sumber: Instagram/e_ndro)). 

Kalau kamu penggemar gorengan, tahu Kopeci wajib dicoba. Bedanya dengan tahu Sumedang, tahu Kopeci punya tekstur lebih padat tapi tetap renyah di luar. Rasanya gurih, apalagi kalau disantap hangat dengan cabai rawit.

Konon, nama "Kopeci" berasal dari kebiasaan pedagang awalnya yang selalu memakai kopiah saat berjualan. Sejak itu, masyarakat mengenalnya sebagai tahu Kopeci. Uniknya lagi, proses pembuatannya masih menggunakan cara tradisional dengan rendaman air khusus sehingga tahunya lebih tahan lama.

3. Hucap (Tahu Kecap)

(Foto Hucap/Tahu Kecap (Sumber: Instagram/seeisall)). 
(Foto Hucap/Tahu Kecap (Sumber: Instagram/seeisall)). 

Hucap adalah singkatan dari hujan kecap atau lebih populer disebut tahu kecap. Sekilas mirip kupat tahu khas Jawa Barat lainnya, tapi hucap punya ciri khas tersendiri: bumbu kecapnya manis, kental, dan dibuat dari kedelai hitam lokal dengan resep turun-temurun sejak zaman kolonial Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun