Â
  Â
                                                              (1 Tim 4:12)
Kemungkinan di masa kini, Anda pernah mendengarkan sebuah bentuk pernyataan yang mengatakan bahwa darah muda, ialah darah yang haus akan sebuah pencapaian, masa-masa yang di mana remaja ingin menujukan jati dirinya, rasanya akan selalu ingin menjadi panutan atau sesuatu yang istimewa bagi orang lain dan dirinya, Â masa dewasa kini remaja, akan terus menujukan dan memberikan sebuah esensi diri, ini memiliki makna yang bermaksud di mana ia, ingin menampilkan akan kelebihan dalam dirinya untuk berguna bagi orang sekitarnya, Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti, 2013).Â
Terlebih ketika ia berada dalam masa transisi dalam pencarian jati diri, ini dikenal dengan pencarian diri, bentuk peralihan dari masa anak-anak (12-16) ke masa pra-dewasa (17-20), tindakan dan perilaku mereka sering di jumpai dengan berbagai ke-penasaranan, seyogyanya ini digambarkan juga dengan pencarian jati diri mereka kepada Tuhan-Nya yang memicu akan sebuah "Komunal Religiotas", hal ini ingin yang ditujukan oleh para remaja/naposo bulung HKBP Pakam Raya dalam mencerminkan dirinya sebagai sebuah bentuk Young but gold (muda tetapi emas).Â
Tentunya Religiotas akan terbentuk juga karena kepercayaan dari dirinya untuk mengikuti Tuhan, dan bukan karena hanya sebuah bentuk dari ajaran agama, atau bawaan dari keluarga saja. Tetapi bentuk sebuah kereligiotas ini terbentuk karena, Â kesiapan dirinya dalam mengikuti Perintah Tuhan-Nya, lalu apakah remaja sudah melakukannya dalam tindakan dirinya? sebuah argumen memang belum bisa dilihat jika ke-religiotasan itu ditujukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk bersama. maka dari sini anda akan mengenal tentang apa pentingnya sebuah hubungan yang dekat dalam ke-religiotasan.Â
Dalam kegiatan remaja dan naposo ini berinisiatif dalam menujukan diri dan ke-religiotasan dirinya dengan menjadi sebuah teladan  pada sesamanya yang mengambil inti dan contoh, berangkat pada Kitab Aspotel yang disampaikan Paulus ke anaknya dalam iman kasih dan kepecayaannya yaitu Timotius untuk menguatkan dan meyakinkan dia, di dalam bentuk sebuah pelayanannya dalam bentuk upaya penginjilan di Efesus dalam bentuk teosentris melawan, ajaran sesat mengenai Tuhan mengarahkan pada tindakan dan perilaku  peribadahan yang benar dalam melakukan sebuah bentuk peribadahan ibadah yang benar pada jemaat, dalam ini juga Rasul Apostel Paulus menguatkan dan mengajarkan secara pribadi untuk menjadikan anaknya kasih dalam Tuhan, untuk jangan ada siapapun yang mengangap ia rendah karena ia masih muda tetapi Aspotel Paulus membawa ia untuk menjadi pribadi yang kuat dan pribadi yang siap menjadi teladan dan biarlah roh Allah yang ada padamu (Bnd. 1 Tim.4: 12 dan 2 Tim 1:1 dan Yer. 1;8 dan Kel. 3:12). pada dasarnya adanya tindakan ajakan di sini karena perubahan pada dasarnya membawa sebuah prinsip hidup akan kedewasaan dan ini yang ingin disampaikan pada kegiatan natal yang telah di adakan remaja.Â
Dari konteks inilah para remaja dan naposo HBKP Pakam Raya diajak untuk, memiliki teladan seperti Timotius bukan saja dalam perkataan tetapi perilaku yang harus konstruktif. dari sinilah dapat terlihat usaha dari remaja yang melakukan beberapa kegiatan seperti; latihan, baik dalam pengumpulan dana, pendiskusian yang baik dan pengarahan dari ketua, seksi-seksi,  dan juga dari Amang Pendeta gereja setempat. Usaha yang ditampilkan dalam waktu satu minggu juga kian mengambarkan bahwa remaja telah mencerminkan bagaimana kehidupan pemuda dalam komunal kereligiotasan-Nya dalam keagaamaan sendiri, menjadi tindakan nyata serupa yang digambarkan Paulus ke Timotius (1 Tim. 1:2-3, 2 Tim 1:1, 2 Tim 8) dan juga Allah ke Musa dalam menguatkan kepercayaan akan esensi dirinya sendiri.Â
Kini para remaja dan Naposo telah melaksanakan natal secara bersama dan telah terlaksana  kembali di  kegiatan  remaja/naposo HKBP Pakam Raya, mereka adalah bunga gereja yang memiliki kelebihan masing-masing dan inilah harta gereja itu sebenarnya Young But Gold, muda tapi emas, remaja dan naposo juga kian turut dalam melakukan dan berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan peribadahan natal yang sanggat hikmat, kegiatan latihan natal juga menjadikan sebuah bentuk ke-religiotasan kesamaan remaja/Naposo Hkbp Pakam Raya, mungkin tidak muda menjadi sesosok yang kuat dan berpendirian bagi remaja untuk melaksanakan natal, tetapi jika kita lihat Bagaimana Aspotel Paulus meneguhkan anaknya, ini juga mengajak sesuatu pesan khusus bagi remaja, untuk menjadikan semua remaja di dunia mengingatkan tentang pesan apa Tuhan menempatkan dan menugaskan anaknya di dunia ini akan kurnia, firman dan Wahyu Tuhan, yang selalu mengatakan "Lalu Yesus berkata, "Segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepada-Ku. Tidak seorang pun mengenal Anak, selain Bapa. Tidak ada juga yang mengenal Bapa selain Anak, dan orang-orang kepada siapa Anak itu memperkenalkan Bapa (Mat 11:27), penulis kemudian beroposisi bahwa memang Tuhan sudah memfirman anaknya dan menghidupkan anaknya dalam kasih kurnia yang tak terhingga, kiranya Tuhan menjadikan anaknya semua seturut dengan keingginnan-Nya.Â
Penulis
Boni Fasius Sih0mbing