Mohon tunggu...
Devi Meilana Trisnawati
Devi Meilana Trisnawati Mohon Tunggu... Pengajar - Seorang Ibu Rumah Tangga, Pengajar Paruh Waktu dan Blogger

Pengagum Berat Westlife. Menaruh cinta pada dunia Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Final Indonesia Master 2018, Keangkeran Istora Nyaris Pupus Gelar Juara Umum

29 Januari 2018   09:50 Diperbarui: 29 Januari 2018   10:05 3383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istora Senayan, Jakarta. Sumber : infonitas.com

Terimakasih Anthony, Terimakasih Minions! Tetap semangat untuk Greysia/Apriani dan Owi/Butet!

Hari Minggu, 28 Januari 2018 bertempat di Istora Senayan, Jakarta berlangsung Partai Final Indonesia Master 2018. Setelah hampir 6 jam disuguhi duel-duel dari 5 sektor pertandingan bulutangkis Final Indonesia Master, Indonesia menyebet jaura umum di ajang ini. dua wakil pelatnas atas nama Anthony Sinisuka Ginting di Tunggal Putra dan Kevin Sanjaya/Marcus Fenaldi Gideon berhasil menyebet gelar juara Indonesia Master 2018 di istora senayan, Jakarta. Anthony menang straight game langsung dari Kazumasa Sakai, Jepang dengan skor 21-13 dan 21-12. Sedangkan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menang rubber game atas Li Yuchen/Li Junhui denga rubber game 11-21, 21-10 dan 21-16. Sedangkan 3 sektor lain dibagi rata untuk Tiongkok, China Taipei dan Jepang..

Sungguh tidak mudah menginjakkan podium di Istora Senayan Jakarta yang konon banyak ditakuti oleh pebulutangkis unggulan dunia baik dar tanah air maupun mancanegara. Kenapa?apa yang menyebabkan begitu bergengsinya bisa meraih gelar di Istora? Kenapa begitu sulit?

Cerita Istora dan Catatan Unik Pemain Unggulan Yang Tumbang di Indonesia Master 2018

Istora Senayan dianggap angker bagi par pebulutangkis dunia dengan berbagai fakta dan catatan historis yang aneh namun nyata. Bagaimana tidak? Bertandangn di Istora dengan label unggulan bahkan peringkat atas sekalipun tidak menjadi jaminan akan melangkah mulus ke partai puncak. Istora seakan mampu memberikan daya magis bagi pebulutangkis yang bertandang meskipun status non unggulan. Bahkan, ada juga yang seperti terkena "kutukan" karena tak kunjung meraih gelar walaupun telah bertandang ke Istora beberapa kali.

Istora Senayan memang tak semegah Barclaycard Arena, tempat berlangsungnya pertandingan bulutangkis tertua All England di Inggris. Atau tak sebagus Singapore Indoor Stadium di Singapura. Namun, Istora yang tidak mempunyai kapasitas sebesar Barclaycard ataupun Singapore Indoor Stadium, justru selalu riuh penonton yang jumlahnya tidak mencapai ribuan. Sorak sorainya mampu menghilangkan konsentrasi para pemain. Namun ada juga yang memberikan semangat hingga seperti "kerasukan" karena dapat memeberikan kejutan dengan menggulingkan pemain unggulan.

Di Indonesia Master 2018, tercatat ada nama-nama pebulutangkis unggulan yang kandas di babak penyisihan. Di sektor tunggal putra, ada Lin Dan dan Viktor Axelsen. Lin Dan adalah satu-satunya pemain top dunia tunggal putra yang belum pernah menaklukkan angkernya Istora secara individual. Olimpiade, All England, dan Piala Thomas telah raih namun tidak dengan Indonesia Open, yaitu level diatas Indonesia Master. Indonesia Open dihelat di Istora Senyan Jakarta belum pernah sekalipun ia raih gelarnya. Hingga Indonesia Master 2018 pun juga tak memberikan ia kesempatan. Lin Dan gagal menembus babak penyisihan setelah kalah dari Suppayu Avihingsanon dari Thaiand, dengan skor 21-19, 14-21, 21-12 Apa salah Lin Dan ya? Hehe. Sedangkan Viktor, ia harus menghadapi cidera dan menyerah atas pemain non unggulan asal Jepang, Kazumasa Sakai. Viktor menyerah di posisi angka 20-22-, 7-11.

Di sektor ganda putri, ada Chen Qinchen/Jia Yifan yang kalah dari pebulutangkis non unggulan dari Indonesia, Della Destiara/Rizki Amelia straight game langsung 21-15, 21-11. Yu Xiaohan/ Tang Jinhua juga kalah dari ganda korea. dengan skor 21-19, 21-7 hingga juga tak berhasil lolos dari babak penyisihan. Tiongkok tak punya wakil di sektor ganda putri sejak babak ini. unbelievable record!

Lalu di sektor ganda putra, unggulan Eropa Mads Conrad/ Mads Kolding kalah dari ganda putra India dengan skor  21-11, 21-17. India yang nyaris tak menunjukka gaungnya di sektor ini secara mengejutkan melenggangkan wakilnya di semifinal meski akhirnya kalah dari ganda putra andalan Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Lalu di sektor tungal putri, Carolina Marin, peraih emas Olimpiade Rio 2016 juga menyerah dari He Bingjiao, perwakilan dari Tiongkok.

Uniknya,Indonesia Master belum pernah diraih oleh pemain eropa manapun sejak dihelat di Samarinda tahun 1998. Sekarang malah di Istora, Jakarta nah loh makin ngeri deh ya!

Istora Memberikan Pil Pahit Bagi Beberapa Pemain Di Final

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun