Setelah menonton My Perfect Stranger episode 14, kalian percaya kalau ayah Hae jon adalah pembunuh sebenarnya? Ataukah kalian masih punya teori lain jika pelakunya adalah orang lain?
My Perfect Stranger memang dipenuhi teka-teki sepanjang ceritanya. Bahkan setiap episode selalu membuat kita terkejut dengan fakta-fakta barunya.
Benarkah Ayah Hae jon adalah Pelakunya?
Dilihat secara garis besar, bisa disimpulkan kalau ayah Hae jon adalah pelaku dalam My Perfect Stranger. Kesan pertama yang bisa kita lihat saat dia pertama kali muncul adalah aneh dan mencurigakan.
Namun karena masih di episode 14, kita tidak bisa begitu saja langsung percaya. Terlebih plot twist dalam drama ini tidak bisa kita prediksi.
Tetapi kita bisa mengambil kesimpulan dengan mempertimbangkan alasan mengapa ayah Hae jon menjadi pelakunya. Jika kita amati, banyak alasan yang membuatnya semakin mencurigakan.
Pertama adalah bagaimana dia bereaksi terhadap mobil Hae jon. Kalimatnya adalah "Mobil ini tidak seharusnya ada disini." Seperti dia mengetahui sesuatu tentang mobil tersebut. Seperti menunjukkan bahwa sebelumnya dia pernah melihat atau bahkan mengoperasikan mobil tersebut.
Kedua adalah fakta bahwa dia mempertanyakan korek api yang dia temukan di ruang tamu Hae jon. Dia seperti familiar dengan korek api tersebut.
Padahal normalnya, dia bia bereaksi biasa saja karena korek api tersebut sedang menjadi tren di desanya. Fakta bahwa dia memungut korek tersebut mrnunjukkan bahwa dia memang merasa familiar. Rasa penasarannya bahkan berlanjut dengan mempertanyakan siapa Hae jon sebenarnya.
Alasan ketiga adalah yang kita lihat di akhir episode 14. Bukan soal pemilik kedai teh yang tiba-tiba datang memberikan pengakuan. Karena kalau hal ini, bisa jadi pemilik kedai teh tersebut dipaksa oleh orang lain. Fokus pada kalimatnya "Aku sangat ingin bertemu bayiku yang berharga yang kumiliki dengan seseorang yang kucintai."Â
Yaitu momen saat ayah Hae jon didepan gerbang legenda. Tanpa menggunakan kacamatan, dia benar-benar terlihat sebagai sosok yang berbeda. Seperti ada aura jahat yang akhirnya terpancar dalam dirinya.