Petani milenial memiliki peran strategis dalam dunia pertanian Indonesia. Seperti kita tau, laju zaman juga membuat sektor pertanian turut terdampak faktor teknologi.
Tentu saja adalah dampak positif. Dengan teknologi, pertanian Indonesia menjadi lebih efektif dan efisien. Penggunaan alat berbasis teknologi dalam pengolahan lahan akan lebih memudahkan sekaligus memangkas waktu pengolahan lahan.
Kementrian Pertanian sendiri juga telah memberikan dorongan agar sektor pertanian bisa beradaptasi dengan laju zaman. Hal ini ditandai dengan masuknya banyak teknologi kedalam sektor pertanian.
Kondisi pertanian Indonesia
Di beberapa wilayah, pertanian Indonesia juga telah memiliki perkembangan signifikan dalam menggunakan teknologi. Meski belum dalam skala besar, namun perkembangan ini adalah langkah dalam kemajuan sektor pertanian.
Sayangnya, di beberapa wilayah yang katakanlah termasuk pelosok, masih banyak petani tradisional yang bahkan belum banyak mengenal teknologi pertanian. Teknologi pertanian yang mereka gunakan paling jauh adalah traktor untuk mengolah tanah persawahan.
Hal ini berakar dari prinsip petani tradisional atau yang berada pada generasi X, yang mana sejak dahulu telah terbiasa mengolah lahan pertaniannya secara mandiri. Mereka mencangkul lahan sehingga membutuhkan waktu yang lebih telah lama.
Sedangkan pada generasi Y atau disebut juga milenial, mereka lebih akrab dengan teknologi. Hal ini karena mereka lahir pada saat teknologi telah maju.
Maka, generasi milenial dianggap lebih unggul jika berkaitan dengan teknologi pertanian. Harapan kedepannya adalah generasi milenial diharapkan dapat membawa sektor pertanian Indonesia ke arah yang lebih modern.
Peran milenial terhadap laju pertanian Indonesia