Mohon tunggu...
Nature

Selamatkan Bumi dari Sampah

21 Desember 2018   15:15 Diperbarui: 21 Desember 2018   15:20 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lingkungan yang sehat itu lingkungan yang bersih, hidup dan tertata. Dalam artian daya dukung dan daya tampungnya dapat terpenuhi. Daya dukung meliputi air bersih, oksigen, konservasi alam sangat dibutuhkan. Lingkungan diibaratkan sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di bumi. Mengapa demikian? Lingkungan menjadi salah satu bagian terpenting dari bumi sekaligus berperan dalam menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Tanpa adanya lingkungan yang baik dan sehat semua makhluk hidup akan kesulitan untuk hidup. Akan tetapi lingkungan alam saat ini dalam keadaan yang sangat memprihatinkan karena banyak lingkungan yang rusak karena ulah manusia itu sendiri.

Kerusakan lingkungan di berbagai penjuru daerah di Indonesia sudah dihadapan kita mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, kerusakan ekosistem, kerusakan hutan, pencemaran, permasalahan sampah, masalah sosial dan lain-lain. Salah satu permasalahan yang paling kompleks adalah sampah. Seperti kita tahu bahwa setiap manusia pasti memproduksi sampah, entah itu sampah rumah tangga maupun industri.  Menurut Jambeck (2015) menyatakan bahwa Indonesia menduduki posisi kedua penyumbang sampah terbesar di dunia hingga 187,2 juta ton, setelah negara Cina (National Geographic Indonesia, 2016). Tingginya jumlah sampah ini juga berkaitan dengan jumlah penduduk dan proses pengelolaan sampah yang dilakukan. Tentu benar, jika setiap wilayah di Indonesia menyediakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk menampung sampah. Namun, jika sampah tersebut hanya mengandalkan sistem lama yaitu angkut dan buang. Maka kondisi ini akan menyebabkan tidak terkelolanya sampah dengan optimal dan bijak sehingga menyebabkan penumpukan sampah di TPA. Situasi tersebut juga memicu banyak hal terkait semakin sempitnya lahan TPA dalam artian hanya dapat menampung sedikit sampah dikarenakan tempat yang sudah penuh.

Jauh berbeda jika kondisi sampah itu menumpuk dan berserakan dimana-mana. Tentunya hal ini akan menyebabkan pencemaran air, udara, bahkan tanah. Sampah yang dibiarkan menumpuk begitu saja tentunya akan menimbulkan bau tak sedap sehingga juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang menghirupnya. Terlebih ketika ada sebagian masyarakat yang belum sadar dan masih membuang sampah sembarangan serta tidak dapat mengelola sampah menjadi barang berguna, Banyaknya sampah yang tidak berguna pastinya juga akan mencemari keindahan dan kebersihan tanah. Bahkan sampah juga dapat ditemui di sekitar sungai-sungai. Selain itu juga ada sebagian pabrik yang mebuang limbah hasil produksinya langsung ke sungai tanpa melakukan pengolahan limbah terlebih dahulu. Sehingga tidak heran jika saat musim hujan tiba, daerah-daerah tertentu menjadi daerah langganan banjir setiap tahun karena memang kondisi sungai yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi karena volume sampah yang juga mempengaruhi kondisi air sungai sehingga tidak dapat mengalir dengan sempurna.

Permasalahan sampah yang mulai serius, tentunya memerlukan perhatian khusus untuk menuju suatu paradigma pengelolaan sampah yang lebih baik. Kita perlu menjaga bumi ini dengan segenap jiwa raga yang dimiliki. Bumi diibaratkan sebagai tempat bernaung makhluk hidup tak terkecuali manusia. Hari penting tersebut tidak hanya sebagai seremoni biasa melainkan menjadi refleksi sejauh mana kita menjaga bumi ini dari ancaman kerusakan dan kehancuran. Kita tahu bahwa berjuta-juta orang berpijak di Bumi. Sebanyak itu pula yang harusnya merawat sekaligus mencintai Bumi ini agar Bumi tetap lestari. Hal yang paling sederhana kita menjaga bumi, salah satunya dengan mengelola sampah dengan baik sehingga masalah sampah tidak menjadi beban bagi bumi kita. 

 Upaya untuk mengatasi pengelolaan sampah yang belum optimal yaitu memerlukan paradigma transformatif yang merupakan konsep pengelolaan sampah yang dapat mencegah atau meminimalkan timbulnya pencemaran dan dampak negatif lainnya merugikan masyarakat dan lingkungan hidup. Melalui prinsip 3R yaitu reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang). Ketiga prinsip ini bisa dioptimalkan untuk menuju wilayah yang bersih dari sampah dan dapat mengurangi penumpukan sampah di TPA. Untuk meminimalisasi permasalahan tersebut, tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama. Hal yang paling mendasar bisa dimulai dari lingkup keluarga yaitu dengan cara memilah sampah dan mengelompokkannya bisa menjadi tiga kategori yaitu sampah organik, non organik, dan kaca. Kemudian dari beragam macam kategori sampah tersebut bisa diolah kembali. Sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos. Sampah non organik dan kaca bisa dijadikan suatu produk kerajinan atau barang pakai yang terbuat dari bahan daur ulang. Belajar mencintai bumi dengan cara cara sederhana yaitu dengan mengolah sampah menjadi suatu produk yang lebih berguna sehingga dapat mengurangi volume sampah yang membebani bumi kita. Maka marilah kita semua bekerjasama untuk menjaga bumi ini mulai dari sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun