Tidak bisa dipungkiri bahwa wanita adalah makhluk paling perasa. Sedikit perhatian saja dari pria, bisa membuatnya tersipu dan bahagia. Keinginannya untuk dicintai, membuatnya mudah membuka hati.
Meskipun ada pula wanita yang mampu untuk mengukuhkan hatinya. Entah karena ia pernah terluka atau karena ia tahu bahwa hatinya hanya untuk seseorang yang halal untuknya. Namun, sebenarnya ia tidak benar-benar kuat untuk menutupi hati. Sebab selalu ada masa dimana ia tersentuh dan hampir jatuh.
Maka tidak aneh ketika wanita selalu meminta satu hal kepada para pria. Jangan dekati ia jika tidak ada niat baik ke depannya. Jangan dekati ia hanya karena kamu penasaran. Jangan dekati ia tanpa kepastian.
Sebab itulah wanita, ia mudah percaya bahwa kamu mencintainya. Meski pada akhirnya ia harus terluka dan terjebak pada situasi yang sama.
Untuk itu Islam datang dengan memuliakan wanita. Islam mengajarkan kita untuk menghindari interaksi yang tidak diridhoi oleh-Nya. Semua itu adalah bentuk penjagaan terbaik untuk para wanita. Bukankah Allah begitu mengerti kita?
Kita diharuskan menutup aurat sesuai syariat. Menjaga izzah dan iffah. Menata hati agar tidak mudah mencintai. Sebab hati kita harus lebih dulu diisi oleh Sang Pemilik Hati. Sehingga tidak mudah tersipu oleh rayu.
Bukan hanya kaum pria, wanita juga punya kewajiban untuk menjaga pandangan. Sebab dari mata, hati dan pikiran akan ikut terbawa oleh perasaan. Kita harus menjaga rasa agar tidak mudah terluka.
Itu juga yang menjadi salah satu hikmah mengapa dalam Islam, interaksi antara laki-laki dan wanita ada batasannya. Bahkan, ada larangan seperti tidak bolehnya berkhalwat atau berduaan. Serta tidak boleh juga kita berikhtilat atau campur baur antara wanita dan laki-laki.
Nah, kita kembali lagi ke awal. Mengapa aturan ini Allah berikan kepada kita? Karena Allah tahu bahwa semua itu tidak baik untuk kita lakukan. Allah tahu bahwa fitrahnya wanita tertarik kepada laki-laki, begitu pula sebaliknya. Jadi, jangan aneh kalau ada yang mudah jatuh karena terlalu seringnya interaksi.
Jadi, untuk para wanita. Jika kita tidak menjaga diri kita sendiri, lantas siapa yang akan menjaga kita? Jika bukan kita yang berhati-hati dalam interaksi, lantas siapa yang akan bertanggung jawab ketika kita jatuh hati?