Mohon tunggu...
Mariam Tomy
Mariam Tomy Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Biasa

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Spirit Ramadan di Tengah Pandemi

11 Mei 2020   17:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   17:06 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Covid-19 sangat mengubah cara kita menjalani kehidupan kita sekarang ini. Sudah lebih dari satu bulan kita menjalani aktivitas di rumah. Anak sekolah diliburkan dan diganti belajar dari rumah. Para orang tua diwajibkan untuk work from home. Apapun pekerjaan diwajibkan dikerjakan dari rumah kecuali pekerjaan mendesak dan tidak bisa dikerjakan dari rumah. Begitu juga proses menjalankan ibadah dibulan suci Ramadan ini.

Dalam budaya kita, biasanya sebelum memasuki bulan suci Ramadan bersilahturahim mengunjungi orang tua untuk sekedar mengucapkan mohon maaf lahir batin sebelum menjalankan ibadah puasa. Baik itu orang tua yang ada dikampung halaman ataupun yang berada salam satu kota.

Ada juga sebagian masyarakat melakukan prosesi nyekar ke makam leluhur atau keluarga yang sudah mendahului, untuk sekedar memanjatkan doa serta melepas rindu. Saat ini hal itu semua tidak dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan dan memutus rantai penularan.

Prosesi menjalankan ibadah pada bulan Ramadan ini juga sangat jauh berbeda. Sebelumnya para remaja bisa sangat leluasa untuk beraktivitas asmara subuh, sekarang terpaksa dibubarkan apparat atau pihak yang berwajib. Ibu-ibu biasanya ramai disore hari berburu takjil untuk berbuka puasa. Jalan raya biasanya ramai orang berseliweran menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka.

Ibadah di masjid ditiadakan. Pada bulan puasa jamaah salat berjamaah di masjid biasanya sangat ramai, apalagi ibadah salat tarawih dimalam hari. Tapi sekarang Nampak sepi karena sesuai dengan anjuran pemerintah untuk melakukan ibadah di rumah saja. Tentu juga yang berbeda nanti tidak akan pula kita temukan masyarakat berbondong-bondong memadati pusat perbelanjaan untuk memborong keperluan lebaran. 

Dan yang paling menyedihkan nanti pada puncak ibadah Ramadan dimana kita akan merayakan kemenangan. Kita biasa berbondong-bondong, berseleweran halal-bihalal merayakan kemenangan, bersilaturahim mengunjungi sanak saudara yang dekat maupun jauh.

Tapi kita tidak perlu bersedih, Allah SWT menciptakan manusia dengan akal pikiran. Kita semua masih bisa melaksanakan ibadah dibulan Ramadan dengan berbagai cara walau tidak seperti biasanya. Kita masiih bisa bersilahturahim dengan sanak saudara melalui media komunikasi yang ada, baik itu melalui telpon, sms, ataupun panggilan video yang dapat melihat langsung lawan bicara. Sudah banyak sarana komunikasi yang memungkinkan untuk panggilan video secara bersama-sama.

Beribadah masih bisa dilakukan di rumah, baik itu iibadahh wajib ataupun ibadah sunah. Beribadah di rumahh bisa dilakukan berjamaah dengan keluarga inti.

Para ibu-ibu bisa memasak dengan mencoba berbagai resep masakan untuk menu berbuka puasa anggota keluarga di rumah. Walau masih harus ke warung tetangga untuk mendapatkan bahan-bahannya. Hal itu tentu masih bisa dilakukan dengan cara menjaga jarak dan memakai masker. Yakinlah masakan istri adalah masakan yang paling enak.

Mari kita tetap semangat menjalankan ibadah Ramadan di tengah pandemi ini. Yakinlah dibalik setiap cobaan pasti ada hikmah dibaliknya. "Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya" (Al-baqarah: 286). Mari sama-sama kita berdoa agar pandemi ini segera berlalu, sehingga kita dapat beraktivitas seperti biasa kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun