Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Siomay

25 Februari 2021   16:44 Diperbarui: 25 Februari 2021   16:56 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore hari menyapamu diary, tumben banget yah? Ini gara-gara sepiring siomay yang aku beli kemarin sore di Blok M. Tettt....salah, aku tidak sedang bercerita enaknya siomay. Heheh...soal itu, siomay yang dijual abang-abang memang jagonya! Rasanya mantul sundul langit! Yummmyyy....

Begini diary, tidak sengaja aku mendengar papanya anak-anak bertanya pada putri kami, "Kak, bagaimana, tandas nggak siomay yang dibeli mama kemarin? Jauh loh si mama jalan kaki pas gerimis nyamperin gerobak si abang siomay." Begitu suara suamiku yang aku dengar dari dalam kamar.

Heheh...pikir-pikir punya pikir, iya juga sih. Lalu aku keluar dan duduk di teras sambil memandangi pohon manggaku yang kali ini ngambek. Iya, tahun ini sedikit buahnya, itu pun aku harus balapan dengan kalong yang sering duluan menggeroggoti. Yup, tahun ini pohon buahku dimonopoli oleh belimbing dewi dan wuluh yang ramai sekali buahnya, ogah berhenti.

Tidak lama aku mendengar komentar mama sambil menyebut namaku, "Siomaynya enak loh, rasanya segar! Mama suka, masih ada nggak?" Hahahh...iya, masih sepiring kecil dan sudah dihangatkan kataku menjawab. Lanjut adekku bilang, "Iya nanti untuk mama yah."

Siomay...siomay...kamu tuh booming di rumahku! Senang melihat senyum orang-orang rumah karena kamu. Heheh...mungkin karena pandemi, bikin kangen kamu euy. Maklum, aku itu ingat kalau bukan pandemi, si kakak putriku ini suka ganjel perut dengan siomay di sekolah. Lalu, kalau bukan pandemi abang siomay rajin ngetem di tikungan rumahku.

Tetapi, yang membuatku berpikir bukan semata karena itu. Kepikiran saja ucapan suamiku, "Ehhhmm...iya yah, aku kemarin bela-belain jalan lumayan jauh sambil payungan demi menghampiri gerobak siomay?" Padahal suamiku sudah bilang, nanti kita cari di tempat lain saja. Susah dek kalau kendaraan kita harus kesana. Tetapi aku santai menjawab, "Aku jalan sajalah, pasti si kakak senang nanti."

Diary...ooo....diary, ternyata menjadi emak itu merubah segalanya yah? Aku jadi berpikir, dulu ketika aku masih anak-anak, pasti mama dan bapak juga melakukan hal yang sama. Rasanya setiap orang tua pasti berusaha membuat anaknya bahagia dengan cara apapun. Apalagi kalau bukan karena cinta yang jadi sumber kekuatan. Cinta dan segala keajaibannya mampu dan memampukan orang untuk kuat, mengalah dan berbuat terbaik.

Hikkss...dulu sewaktu aku masih bocah, mana kepikir segala yang aku nikmati adalah kerja keras, keringat dan airmata kedua orang tuaku. Buktinya, lihat saja aku yang sudah menjadi emak sekarang ini. Rela berjalan kaki jauh demi siomay kesukaan si kakak.

Membayangkan pasti putriku nanti senang sekali, begitu pikirku kemarin sore. Lupa kalau itu jauh dan sedang gerimis pula. Hahah...

Wait, tunggu dulu! Aku bukan sedang lebay atau alay yah diary. Tetapi, beginilah menjadi orang tua rupanya. Tanpa disadari kita memiliki kekuatan entah darimana demi anak-anak dan keluarga terkasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun