Pandemi Covid-19 yang semakin tinggi di Indonesia tertutama Jawa Tengah, mengharuskan mahasiswa Universitas Diponegoro melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di kampung halaman secara mandiri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Mengingat kondisi Kabupaten Blora saat ini yang memiliki jumlah kasus penderita Covid yang cukup tinggi di Jawa tengah, sehingga pemerintah daerah menindaklanjuti utusan pemerintah pusat untuk melaksanakan PPKM darurat. Dengan demikian, Kepala Desa Palon, Bapak darsono atas utusan pemerintah Kabupaten Blora memberikan izin kepada mahasiswa KKN untuk tetap melaksanakan proker KKN namun secara mandiri dan berkala untuk berkunjung di desa tersebut serta tidak menimbulkan kerumunan.
"KKN yang biasanya dilakukan secara gotong royong dengan adanya antusias warga, mengingat kondisi pandemi saat ini serta turunnya edaran pemerintah untuk melaksanakan kegiatan secara WFH dan tidak membuat kerumunan, untuk itu teman -- teman KKN bisa melakukan kegiatan secara bergantian serta tidak menimbulkan kecemasan warga, namun harapannya program tetap dapat terlaksana secara efektif", ujar Bapak Kepala desa Palon.
Blora (27/21) -- Banyaknya sampah daun yang berserakan di pekarangan warga. Mahasiswa KKN ajak warga Desa Palon memilah sampah organik dari limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan kembali menjadi pupuk kompos secara mandiri. Selain itu sejalan dengan tujuan SDG's yaitu pengelolaan ekosistem darat serta lingkungan tetap terjaga.
Melalui video mengenai cara pembuatan pupuk kompos yang cukup mudah, diharapkan masyarakat desa Palon turut andil dalam pengelolaan sampah yang efektif selain itu masyarakat tidak perlu membeli pupuk karena kandungan yang terdapat dalam pupuk organik setara manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman.
"Masyarakat hanya perlu memilah sampah organik seperti daun -- daun kering serta sampah sisa dapur, kemudian menyiapkan ember dan tanah untuk bahan lainnya", ujar mahasiswa.
Selain ajak warga mengelola sampah organik menjadi suatu hal yang bermanfaat, mahasiswa juga ajak untuk selalu taat pada protokol kesehatan. Salah satunya ubah ekstrak daun sirih menjadi hand sanitizer yang bermanfaat bagi kesehatan di masa pandemi seperti saat ini. Selain murah, bahan -- bahan yang digunakan mudah dicari.
Warga Desa Palon antusias dengan edukasi yang diberikan mengenai pembuatan hand sanitizer dengan bahan yang mudah dicari. Hanya membutuhkan daun sirih sebagai pengganti alkohol, air jeruk nipis, dan air untuk merebusnya, selain itu cara pembuatannya sangatlah mudah.
"Terima kasih atas informasi yang diberikan mengenai pembuatan hand sanitizer yang cukup mudah dibuat, nanti saya akan ikut mencoba membuatnya karena kebetulan di rumah saya menanam daun sirih serta jeruk nipisnya", ujar Ibu Ning.