Mohon tunggu...
Dessy Caroline
Dessy Caroline Mohon Tunggu... Bankir - Bankir

Bankir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Coffee Shop Kekinian dan Gaya Hidup

24 Mei 2022   06:50 Diperbarui: 24 Mei 2022   06:58 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nongkrong di Coffee Shop menjadi fenomena gaya hidup yang tak bisa lepas dari generasi milenial di masa kini. Ditambah dengan tempat yang menarik, nyaman, dan tentunya instagramable membuat orang-orang semakin betah berlama-lama di Coffee Shop. 

Bahkan menurut Kotler dan Amstrong (2012:192) mengartikan gaya hidup ialah cara hidup manusia di dunia yang diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan diri dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.

Gaya hidup mencerminkan cara seseorang dalam menunjukkan aksi dan melakukan interaksi di dunia. Aktivitas hangout merupakan salah satu gaya hidup yang populer dan sangat digemari para remaja khusunya di kota besar. 

Saat ini remaja dan dewasa muda memilih menghabiskan waktu senggangnya untuk berkumpul dan hangout bersama teman-teman untuk sekedar ngobrol, mengerjakan tugas, atau bekerja sembari minum kopi.

Konsep pemasaran meliputi keinginan, kebutuhan, produksi, permintaan, utilitas, nilai dan kepuasaan, transaksi, pertukaran serta hubungan pasar. 

Oleh sebab itu dapat dibedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan terasa ketika adanya ketidakpuasan akan hal tertentu sedangkan keinginan yaitu kehendak diri yang kuat akan hal pemuas lebih spesifik kepada kebutuhan mendalam dan permintaan adalah keinginan diri akan sesuatu yang spesifik dengan syarat didukung oleh kemampuan dan ketersediaan. Konsep yang mengutamakan kenyamanan dan kebutuhan generasi milenial inilah yang membuat Coffee Shop banyak digandrungi penggemarnya.

Coffee Shop banyak digemari oleh semua kalangan karena kenyamanan tempat dan konsep yang disediakan oleh Coffee Shop itu sendiri sehingga menjadi daya tarik dan kekuatan bagi semua kalangan sekarang ini yang ingin terlihat trendi serta harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh kantong. 

Para remaja yang juga menjadikan minum kopi di Coffee Shop sebagai gaya hidup juga merasa ada yang kurang ketika mendorong untuk kepuasan dirinya itu tidak tercapai yaitu ketika tidak minum kopi di Coffee Shop sehingga keinginan tersebut menjadi sebuah keharusan dalam gaya hidup mereka. Dengan mengikuti tren juga merupakan salah satu perilaku yang mendorong timbulnya perilaku konsumtif dikalangan remaja. 

Para remaja merasa ada yang kurang ketika dia tidak bisa memenuhi kepuasan tersebut. Selain untuk bercengkrama bersama teman-teman, dengan adanya wifi juga menjadikan Coffee Shop digemari bagi para remaja yang ingin mendapatkan internet gratis dan duduk berjam jam baik untuk mengerjakan tugas ataupun hal lainnya serta suasana serta konsep dari Coffee Shop yang menarik juga menjadi faktor mengapa Coffee Shop banyak dikunjungi oleh para remaja.

Referensi: Harti (2021). Pengaruh Self-actualization dan Gaya Hidup Hangout Terhadap Keputusan Pembelian di Kedai Kopi Kekinian pada generasi Milenial Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 15, No. 1.

https://jurnalpemasaran.petra.ac.id/index.php/mar/article/view/23505

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun