Mohon tunggu...
Desrilla Ramadani
Desrilla Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Administrasi Pendidkan yang humble dan suka bekerja sama, dan bisa mencairkan suasana

I don't have any hobbies, but I can do anything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Muatan Lokal Budaya Alam Minangkabau "BAM"

8 Maret 2022   21:01 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:03 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam adat istiadat, kebudayaan, agama, dan berbagai kekayaan alam lainnya. Dan setiap daerah memiliki ciri khas nya sendiri. 

Di Sumatra Barat Budaya Alam Minangkabau dijadikan sebagai suatu mata pelajaran kearifan local. Muatan local ini diadakan bertujuan supaya peserta didik mengenal, memahami, mengabadikan dan menerapkan nilai --nilai yang ada dalam budaya Minagkabau dalam kehidupan sehari --hari. 

Selain mempelajari sejarah negara dan dunia, sebagai peserta didik juga harus mempelajari sejarah daerah nya sendiri yang bertujuan untuk dapat menumbuhkan rasa cinta peserta didik terhadap kebudayaan daerahnya dan juga menjadikan peserta didik dapat menerapkan nilai --nilai yang relevan dalam kehidupan sehari --hari terutama pada siswa SD. Karna di tingkat Sekolah Dasar peserta didik sudah bisa memahami dan menjadikan pelajaran yang terdapat pada mata pelajaran kearifan local ini.

Berhubungan dengan system pendidikan yang diterapkan dalam pendidikan Indonesia, pengembangan kurikulum dilakukan dengan problematika atau alasan tertentu. 

Kemendikbud melakukan perubahan Kurikulu Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dirubah menjadi kurikulum 2013, yang dimana kurikulum 2013 ini lebih menekankan pada pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara holistik. Dibandingkan dengan KTSP, KTSP dikembangkan secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah masing-masing.

Kemndikbud sendiri mempunyai alasan mengapa dilakukan perubahan kurikulum yaitu peserta didik diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi berpikir jernih dan kritis, mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki, minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat dan minat, memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013, hal ini berdampak pada perubahan mata pelajaran kearifan local. Muatan local merupakan bahan kajian atau suatu mata pelajaran yang memuat tentang potensi dan keunikan local. Sama halnya dengan mata pelajaran BAM, mata pelajaran yang mempelajari tentang pemahaman tentang lingkungan alam, social, budaya yang ada di Minangkabau. 

Tetapi ketika perubahan kurikulum terjadi mata pelajaran BAM diganti dengan mata pelajaran Prakarya. Mata pelajaran Prakarya adalah mata pelajaran yang mengabungkan beberapa mata pelajaran muatan local yaitu kerajinan, pengolahanm budidaya, dan rekayasa. Ruang lingkup mata pelajaran Prakarya disesuaikan dengan keadaan sekolah didaerahnya masing --masing.

Dibandingkan dengan Prakarya Muatan local BAM memiliki perbedaan yang sangat terlihat, muatan local BAM sangat terfokus pada pembentukan prilaku siswa agar sinkron dengan adat di Minangkabau, sedangkan mata pelajaran Prakarya lebih condong memfasilitasi peserta didik supaya bisa berekspresi kreatif dengan menciptakan suatu karya.

Tulisan ini dibuat bukan untuk membanding --bandingkan kurikulum atau mata pelajaran yang ada di Indonesia, karna setiap kurikulum dan mata pelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing --masing. Semoga dengan membaca tulisan ini dapat menambah pengetahuan kita betapa pentingnya pelajaran tentang daerah kita masing --masing. Wassalam. Sarolangun, Jambi Indonesia, 08 Maret 2022

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun